Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Jepang dan Austria kini menjadi negara terbaru yang menangguhkan pendanaan mereka kepada UNRWA.
Dilaporkan jika Austria dan Jepang melakukan hal tersebut sambil menunggu penyelidikan untuk klaim yang dituduhkan penjajah Israel kepada UNRWA bahwa beberapa stafnya terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa.
Sebelumnya, sekitar 9 negara juga telah menangguhkan pendanaan untuk UNRWA.
Kementerian Luar Negeri Austria dalam pernyataannya menyebutkan jika pihaknya menyerukan UNRWA dan juga PBB untuk melakukan penyelidikan terhadap hal tersebut yang komprehensif, lengkap dan cepat.
Dari 13.000 staf yang dimiliki UNRWA, 12 orang dituduh terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa oleh penjajah Israel.
Menurut laporan, meskipun sebelumnya beberapa pihak telah memperingatkan tentang situasi di Gaza yang telah menjadi sasaran agresi selama beberapa bulan terakhir ini dan menyampaikan jika kelaparan serta wabah penyakit massal akan segera terjadi, namun, itu tidak mencegah sejumlah negara melakukan hal tersebut.
“Bantuan tambahan untuk UNRWA akan dihentikan untuk sementara waktu ini, sementara UNRWA melakukan penyelidikan terhadap hal tersebut,” kata Maki Kobayashi yang merupakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang.
Kobayashi menambahkan jika Jepang merasa sangat prihatin dengan tuduhan tersebut.
“Kami mendesak UNRWA untuk menyelidiki kasus tersebut dan juga menerapkan langkah-langkah yang diperlukan,” ujarnya.
Di kesempatan terpisah, Philippe Lazzarini yang merupakan kepala UNRWA, mendesak beberapa negara untuk tidak melakukannya.
“Keputusan yang seperti itu mengancam pekerjaan kemanusiaan kami yang sedang dilakukan di wilayah ini, terutama di Jalur Gaza,” ucapnya.
Di sisi lain, Norwegia menyambut baik untuk dilakukan langkah penyelidikan, namun, mereka menegaskan akan terus memberikan dukungan yang diperlukan untuk rakyat Palestina melalui UNRWA.
“Kita perlu membedakan apa yang telah dilakukan oleh individu dan apa yang diperjuangkan UNRWA selama ini,” tulis Kantor Perwakilan Norwegia untuk Palestina di media sosial X.
Sementara itu, negara-negara Arab juga mengecam penangguhan pendanaan yang dilakukan beberapa negara untuk UNRWA yang disebutkan merupakan penyambung hidup jutaan pengungsi Palestina. (*/Mey)