Internasional, gemasulawesi – Abdullah Hammoud yang merupakan walikota Dearborn yang terletak di pinggiran kota Detroit mengatakan jika saat ini sungguh tidak terduga jika masih mencoba membicarakan politik dengan perang Palestina yang hingga kini masih terjadi.
Abdullah Hammoud menegaskan jika saat bukan waktunya untuk semua orang untuk berbicara dengan politik jika mengingat genosida di Palestina.
Abdullah Hammoud menekankan jika ini adalah waktunya untuk kemanusiaan diakui dan semua orang dapat duduk bersama untuk membicarakan perubahan arah terhadap apa yang terjadi sekarang ini di Palestina.
Baca Juga:
Penindasan Meningkat dari Pemukim Penjajah Israel, Penggembala Palestina Sebut Mereka Ingin Hidup
“Warga Amerika keturunan Arab dan komunitas luas di Dearborn merasa dikhianati oleh dukungan Joe Biden yang hingga kini belum tergoyahkan untuk penjajah Israel,” katanya.
Dearborn diketahui merupakan rumah untuk komunitas besar Palestina, Lebanon, Yaman dan juga Irak.
Hammoud menyampaikan dia memiliki warga yang harus menggali keluarga mereka dari bawah reruntuhan yang menimbun akibat pemboman.
Menurut laporan, dalam pemilu di AS baru-baru ini, para calon presiden mulai menyadari pentingnya suara Arab dengan mereka memasang iklan-iklan dalam bahasa Arab, dan juga bertemu dengan komunitas.
Namun, menjelang pemilu yang akan diadakan di bulan November 2024 nanti, popularitas Joe Biden di kalangan warga Amerika keturunan Arab dikabarkan semakin menurun.
Sam Baydoun yang merupakan komisaris Wayne County mengungkapkan jika orang Amerika keturunan Arab tidak akan pernah memilih Joe Biden apapun yang terjadi.
Baca Juga:
Dilakukan pada Berbagai Wilayah di Tepi Barat, Penjajah Israel Kembali Menahan 20 Warga Palestina
“Mereka telah selesai dengan Joe Biden dan pada intinya, Biden tidak akan dapat mendapatkan kembali kepercayaan yang dahulu diperolehnya dari komunitas Arab-Amerika,” jelasnya.
Seperti yang diketahui banyak pihak, Joe Biden telah memberikan dukungan tanpa syarat kepada penjajah Israel sejak agresi dimulai.
Di bulan Oktober, Joe Biden dilaporkan sempat mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan jika ribuan kematian warga sipil Palestina sebagai harga akibat perang.
Pemerintahan Joe Biden juga telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuai protes dari banyak pihak.
Selain itu, Amerika Serikat juga ikut menangguhkan pendanaan untuk UNRWA didasarkan pada tuduhan penjajah Israel jika beberapa pekerja UNRWA berpartisipasi dalam Operasi Banjir Al-Aqsa. (*/Mey)