Protes Anti Perang Pertama di Penjajah Israel Sejak Agresi, Seorang Jurnalis Menceritakan Kisahnya Meliput Demo Langka

Ket. Foto: Seorang Jurnalis Menceritakan Rasanya Meliput Protes Anti Perang di Penjajah Israel yang Disebut Merupakan Demo Langka
Ket. Foto: Seorang Jurnalis Menceritakan Rasanya Meliput Protes Anti Perang di Penjajah Israel yang Disebut Merupakan Demo Langka Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, diketahui jika terjadi protes anti perang yang pertama kalinya di penjajah Israel sejak agresi yang dilakukan di tanggal 7 Oktober 2023 yang kini telah membunuh lebih dari 25 ribu rakyat Palestina.

Protes anti perang tersebut juga disebutkan langka karena mungkin menjadi yang pertama kalinya diadakan di penjajah Israel mengingat sejarah permusuhan yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Seorang jurnalis salah satu media terkemuka di dunia, Alasdair Brenard, mengakui jika untuk menemukan lokasi tempat diadakannya protes anti perang pun sulit.

Baca Juga:
Inggris Tetapkan Hamas Sebagai Teroris, Petisi Penghapusan Masih Terus Menarik Tanda Tangan

Menurut laporan, tidak mudah untuk suara anti perang untuk didengarkan, terutama di penjajah Israel yang menjadi pelaku utama untuk perang yang hingga kini masih berlangsung di Palestina.

Penyelenggaran protes anti perang ini adalah Hadash yang merupakan sebuah partai sosialis sayap kiri yang mendukung solusi 2 negara yang diusulkan beberapa pihak untuk mewujudkan perdamaian yang diinginkan banyak pihak.

“Kami awalnya dilarang untuk berkumpul dan harus membawa permintaan kami untuk mengadakan protes ini ke Mahkamah Agung,” kata perwakilan mereka.

Baca Juga:
Tewaskan Banyak Perempuan dan Anak, PM Benjamin Netanyahu Sebut Fase Ketiga Perang Palestina Akan Berlangsung 6 Bulan

Alasdair Brenard menyatakan saat berusaha untuk menemukan lokasi tempat protes anti perang di penjajah Israel, GPS yang dimiliki oleh krunya mulai berputar-putar.

“Salah seorang penduduk penjajah Israel kemudian memberitahu kami jika tentara penjajah Israel telah dengan sengaja mengacaukan sinyal GPS di wilayah penjajah Israel utara untuk alasan keamanan,” jelasnya.

Dia memaparkan saat rombongannya melewati alun-alun, mereka melewati sekelompok besar polisi yang dipersenjatai dengan senapan dan juga pistol.

Baca Juga:
Terkait Sidang ICJ, Pakar Hukum Sebut Ada Cukup Bukti yang Tunjukkan Tindakan Penjajah Israel Sama Saja dengan Genosida

Selain itu, pihak kepolisian penjajah Israel juga menempatkan kendaraan ‘truk air sigung’ yang terkenal kejam.

“Mereka juga melengkapi diri dengan petugas polisi yang menunggang kuda,” terangnya.

Alasdair Brenard mengakui dia bertemu dengan fotografer setempat yang memberitahunya jika pihak kepolisian penjajah Israel tidak senang dengan berlanjutnya protes.

Baca Juga:
Khususnya Emisi Karbon, Kekhawatiran Terkait Dampak Lingkungan Akibat Perang Gaza Meningkat

“Menurutnya, pesan anti perang seperti yang menjadi pembahasan utama untuk protes ini bukanlah pesan yang siap untuk mereka dengar,” paparnya.

Brenard menyampaikan jika fotografer itu juga menjelaskan jika pihak kepolisian akan memprovokasi kekerasan dari para demonstran yang mengikuti protes untuk membuktikan jika aksi yang semacam itu tidak seharusnya untuk dilakukan. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Seolah Belum Berakhir, Agresi Penjajah Israel Dilaporkan Timbulkan Penyakit di Kalangan Tahanan Palestina

Klub Tahanan Palestina melaporkan terjadi penyebaran penyakit di kalangan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara penjajah Israel.

Sebut Tidak Dapat Menang, Eks Pejabat Nyatakan Pilihan Penjajah Israel Hanya Terima Kesepakatan dengan Hamas

Mantan penjabat penjajah Israel mengungkapkan satu-satunya pilihan yang dimiliki penjajah Israel hanya menerima kesepakatan dengan Hamas.

Agresi Masih Berlangsung, Menlu Penjajah Israel Usulkan Rakyat Palestina untuk Tinggal di Pulau Buatan Laut Mediterania

Menlu penjajah Israel, Yisrael Katz, mengusulkan untuk masyarakat Palestina tinggal di pulau buatan di Laut Mediterania.

Seorang Seniman Sekaligus Ibu Gaza Tewas Terbunuh, Keluarga Sebut Keinginan Terakhirnya Adalah Menggendong Putrinya

Saudara perempuan seorang ibu dan seniman Gaza yang terbunuh mengungkapkan keinginan terakhir saudaranya adalah menggendong putrinya.

Salah Satu Dampak Serius Karena Perang, Industri Palestina Hampir Terhenti Akibat Agresi

Karena perang yang terus menerus terjadi, industri di Palestina dilaporkan hampir terhenti karena berbagai kendala yang mereka alami.

Berita Terkini

wave

Yana Mulyana Bebas Bersyarat Setelah Vonis Kasus Korupsi Pengadaan CCTV Bandung

Mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjalani bebas bersyarat usai divonis penjara kasus korupsi proyek CCTV Bandung Smart City.

Polres Pasaman Tangkap 15 Pelaku Tambang Emas Ilegal di Batang Air Sibinail

Satreskrim Polres Pasaman amankan 15 pelaku tambang emas ilegal beserta mesin dompeng di Kecamatan Rao.

Pemerintah Pusat Perbaiki dan Bangun Ulang Gedung Pemkab dan DPRD Kediri Pascakerusuhan

Kementerian PUPR membangun ulang gedung DPRD dan memperbaiki kantor Pemkab Kediri usai kerusuhan yang terjadi Agustus 2025.

Pemerintah Genjot Distribusi Beras SPHP Lewat Ritel Modern Demi Percepat Akses Masyarakat

Distribusi 800 ribu ton beras SPHP diperluas ke ritel modern untuk menjaga ketersediaan dan harga pangan tetap stabil.

Pemerintah Banten Pastikan Program Sekolah Gratis dan MBG Berjalan Baik di Serang

Gubernur Banten tinjau pelaksanaan sekolah gratis dan MBG di Serang, pastikan distribusi bantuan lancar dan tepat sasaran.


See All
; ;