Salah Satu Dampak Serius Karena Perang, Industri Palestina Hampir Terhenti Akibat Agresi

Ket. Foto: Industri Palestina Hampir Terhenti Akibat Perang yang Tidak Kunjung Berhenti
Ket. Foto: Industri Palestina Hampir Terhenti Akibat Perang yang Tidak Kunjung Berhenti Source: (Foto/X/@ONHCR_Palestine)

Internasional, gemasulawesi – Penjajah Israel bukan hanya menyerang Jalur Gaza saja, namun, mereka juga ikut menyerang Tepi Barat yang ikut bergolak karena perang dan ini telah mulai menimbulkan dampak yang buruk dan juga serius.

Muhanad Nairoukh yang merupakan salah satu dari 3 pabrik alumunium terbesar di Tepi Barat mengatakan jika selama beberapa bulan terakhir ini, kondisi produksi menjadi yang terburuk dalam jangka yang waktu yang lama yang harus mereka tanggung.

Muhanad Nairoukh juga menyatakan jika keuntungan pabrik menjadi yang paling buruk juga yang selaras dengan kondisi produksi yang menurun.

Baca Juga:
Perang Mulai Oktober, Seorang Profesor Sebut Hamas untuk Pertama Kalinya Melepaskan Diri dari Penjara Terbuka di Gaza

Laporan menyampaikan kehidupan sehari-hari warga di Tepi Barat menjadi lebih berbahaya.

Bersamaan dengan itu, industri hampir terhenti karena para pelaku industri disana tidak mungkin untuk menjalankan bisnisnya seperti biasanya seperti keadaan sebelum perang.

Muhanad Nairoukh diketahui mengelola lebih dari 30 karyawan di perusahaan yang telah didirikan ayahnya di tahun 1993.

Baca Juga:
Tidak Sendirian, Pihak Keluarga Mengenang Kepergian Seorang Calon Dokter Gigi Palestina yang Merupakan Pemimpi Besar

“Saya harus memangkas biaya karena perusahaan terpaksa beroperasi di kapasitas 4%, sedangkan untuk produksi berkurang sekitar 60%,” katanya.

Seemantara itu, Biro Statistik Palestina (PCBS) memperkirakan di akhir bulan Desember 2023 bahwa kerugian ekonomi di Palestina secara keseluruhan mencapai sekitar 1,5 milyar USD di bulan-bulan awal agresi.

“Ini setara dengan sekitar 25 juta USD per harinya, namun, tidak termasuk dengan kerugian langsung atas properti dan juga aset,” jelas salah satu perwakilan mereka.

Baca Juga:
Jadi Pusat Baru untuk Perang, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Membombardir Khan Younis di Bagian Selatan Gaza

Dikarenakan pos pemeriksaan penjajah Israel menahan pengiriman, atau yang lebih buruk lagi menolak membiarkan mereka untuk lewat, ini membuat biaya transportasi internal meningkat dan begitu juga dengan biaya pengiriman antar kota di Palestina, serta luar negeri.

Muhanad Nairoukh mengakui dia tetap mempertahankan para karyawannya dan juga tetap membayar gaji mereka, namun, dia mengatakan hal ini tidak akan mungkin terus dilakukannya dalam jangka waktu yang lama jika perang ini terus berlanjut.

“Mungkin PHK akan diperlukan,” tandasnya.

Baca Juga:
Kecam Agresi, Presiden Aljazair Sebut Tindakan Penjajah Israel Adalah Aib untuk Seluruh Umat Manusia

Muhanad Nairoukh menerangkan jika para karyawannya juga mengkhawatirkan mata pencaharian yang menghidupi mereka selama ini.

“Meski mereka menganggapnya beruntung karena masih dapat bekerja dan memiliki pekerjaan, karyawan saya juga mengetahui jika sekarang ini situasi yang mereka hadapi sangat genting,” tuturnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Termasuk Penarikan Total Tentara Penjajah Israel, PM Netanyahu Tolak Persyaratan yang Diajukan Hamas untuk Akhiri Perang

PM penjajah Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan menolak persyaratan yang diajukan oleh Hamas untuk mengakhiri perang Palestina.

Lawan Penjajah Israel, Sejumlah Pejabat AS Sebut Hamas Miliki Amunisi dan Tenaga yang Cukup untuk Perang Berbulan Bulan

Beberapa pejabat AS menyatakan Hamas memiliki amunisi dan juga tenaga yang cukup untuk mereka perang selama berbulan-bulan lamanya.

Biaya Rekonstruksi Diperkirakan Mencapai 500 Juta USD, 1000 Masjid Dilaporkan Hancur di Gaza Sejak Agresi

Menurut laporan, sekitar 1.000 masjid hancur di Jalur Gaza sejak perang dimulai dan biaya rekonstruksi diperkirakan 500 juta USD.

Berbeda dari yang Lain, Ritual Pagi Gaza Diawali dengan Mencari Boneka, Buku dan Orang Terdekat di Bawah Reruntuhan

Seorang warga Gaza mengungkapkan jika ritual pagi di Jalur Gaza dimulai dengan orang-orang yang mencari boneka, buku dan yang lainnya.

Remaja AS Keturunan Palestina Dibunuh di Tepi Barat, Ayahnya Sebut Penjajah Israel Adalah Mesin Pembunuh

Ayah seorang remaja Amerika keturunan Palestina yang tewas di Tepi Barat menyatakan penjajah Israel adalah mesin pembunuh.

Berita Terkini

wave

Yana Mulyana Bebas Bersyarat Setelah Vonis Kasus Korupsi Pengadaan CCTV Bandung

Mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjalani bebas bersyarat usai divonis penjara kasus korupsi proyek CCTV Bandung Smart City.

Polres Pasaman Tangkap 15 Pelaku Tambang Emas Ilegal di Batang Air Sibinail

Satreskrim Polres Pasaman amankan 15 pelaku tambang emas ilegal beserta mesin dompeng di Kecamatan Rao.

Pemerintah Pusat Perbaiki dan Bangun Ulang Gedung Pemkab dan DPRD Kediri Pascakerusuhan

Kementerian PUPR membangun ulang gedung DPRD dan memperbaiki kantor Pemkab Kediri usai kerusuhan yang terjadi Agustus 2025.

Pemerintah Genjot Distribusi Beras SPHP Lewat Ritel Modern Demi Percepat Akses Masyarakat

Distribusi 800 ribu ton beras SPHP diperluas ke ritel modern untuk menjaga ketersediaan dan harga pangan tetap stabil.

Pemerintah Banten Pastikan Program Sekolah Gratis dan MBG Berjalan Baik di Serang

Gubernur Banten tinjau pelaksanaan sekolah gratis dan MBG di Serang, pastikan distribusi bantuan lancar dan tepat sasaran.


See All
; ;