Internasional, gemasulawesi – Laporan menyebutkan jika Menteri Luar Negeri penjajah Israel, Yisrael Katz, mengeluarkan pernyataan yang menyarankan untuk warga Palestina dapat tinggal atau dipindahkan ke pulau buatan yang terletak di Laut Mediterania.
Disebutkan jika usulan dari Menteri Luar Negeri penjajah Israel Yisrael Katz, telah membuat kekecewaan di Brussels, Belgia, yang menjadi tempat para menteri penjajah Israel melakukan pertemuan dengan para menteri luar negeri Uni Eropa.
Disebutkan jika pertemuan yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri penjajah Israel, Yisrael Katz, itu dilakukan untuk membahas rencana perdamaian yang komprehensif.
Dalam pertemuan itu, Katz menunjukkan kepada Dewan Menteri Luar Negeri Eropa sebuah klip video yang memperlihatkan pulau buatan yang berada di lepas pantai Gaza yang merupakan bagian dari Laut Mediterania.
Dia juga mengungkapkan usulan yang lainnya, yakni jalur kereta api yang akan menghubungkan penjajah Israel dengan beberapa negara di Timur Tengah, yakni Arab Saudi, UEA, Yordania dan Bahrain.
Yisrael Katz menegaskan jika tujuan dari penjajah Israel jelas, yakni demiliterisasi dan juga stabilisasi Jalur Gaza.
Baca Juga:
Salah Satu Dampak Serius Karena Perang, Industri Palestina Hampir Terhenti Akibat Agresi
“Pencapaian ini nantinya akan membuka pintu peluang regional yang baru, yang nantinya diharapkan dapat bermanfaat untuk semua orang, termasuk untuk rakyat Gaza,” katanya.
Diketahui jika Menteri Luar Negeri penjajah Israel, Yisrael Katz, telah mengusulkan tentang pulau buatan tersebut selama bertahun-tahun.
Dia pertama kali menyebutkannya di tahun 2011 saat menjabat sebagai Menteri Transportasi.
Selain itu, usulan perpindahan rakyat Palestina ke pulau buatan itu juga mencakup rencana kekuatan militer internasional untuk mengendalikan pulau buatan yang direncanakan akan menjadi pusat pelayaran Gaza.
Disebutkan juga jika itu akan dilakukan setidaknya selama 100 tahun.
Banyak pihak yang menuduh penjajah Israel mengusir paksa rakyat Palestina dalam agresi yang dilaporkan telah menyebabkan lebih dari 25 ribu orang rakyat Palestina meninggal.
Selain itu, beberapa tokoh di pemerintahan penjajah Israel, seperti Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel Itama Ben-Gvir dan PM Benjamin Netanyahu, juga pernah mengatakan tentang imigrasi sukarela rakyat Palestina. (*/Mey)