Internasional, gemasulawesi – Hingga sekarang, lebih dari 20 ribu rakyat Palestina yang tewas karena dibunuh oleh penjajah Israel dalam perang yang terus berlangsung dari awal Oktober 2023.
Dalam menjalankan genosidanya, penjajah Israel dibantu dengan bantuan senjata dan amunisi dari AS.
Seorang pakar, Ramona Wadi, menyatakan jika para pemimpin Arab seharusnya tidak pernah meninggalkan Palestina.
Baca Juga:
Peringati 100 Hari Perang Gaza, Turkiye Deportasi Pemain Sepak Bola Asal Penjajah Israel
“Bahkan, untuk negara-negara yang belum menandatangani normalisasi hubungan dengan penjajah Israel, hubungannya berbeda,” katanya.
Dia menambahkan bahwa genosida yang dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza menunjukkan kemunafikan para pemimpin Arab.
“Itu juga menunjukkan isolasi politik rakyat Palestina,” ujarnya.
Menurut Wadi, cara Menlu AS, Antony Blinken, untuk menghindari kesalahan dari Amerika Serikat adalah dengan memberikan tekanan kepada negara-negara di kawasan Timur Tengah untuk memberikan pengaruhnya setelah sebelumnya, AS melepaskan senjatanya ke Jalur Gaza melalui Israel.
Ramona Wadi membeberkan jika pejabat AS tersebut menghilangkan poin utama.
“Poin itu adalah penjajah Israel menganggap dirinya berada di atas hukum apapun dan telah melakukannya sejak berdirinya negara Zionis di tahun 1948,” jelasnya.
Wadi memaparkan AS sementara itu, mendukung semua yang dilakukan penjajah Israel, termasuk dengan mendorong pembunuhan yang menargetkan para pemimpin Hamas di luar negeri.
“Juga meningkatkan resiko peningkatan agresi penjajah Israel di wilayah yang terkepung, seperti yang terjadi di Lebanon, ketika salah satu pejabat senior Hamas, Saleh Al-Arouri, berhasil dibunuh oleh penjajah Israel,” jelasnya.
Dia menegaskan siklus kekerasan tanpa henti yang sebelumnya disebutkan oleh Menlu AS tidak dapat dihentikan oleh diplomasi Arab.
“Karena ditinggalkannya Palestina oleh bangsa Arab adalah bukti,” tekannya.
Ramona Wadi mengungkapkan para pemimpin Arab yang menyetujui Perjanjian Abraham, semuanya telah memperlihatkan ketergantungan mereka kepada penjajah Israel dan juga Amerika Serikat.
“Baru sekarang setelah puluhan ribu warga Palestina terbunuh, AS berpura-pura melibatkan Timur Tengah dalam diplomasi,” ucapnya.
Dia menerangkan jika itu adalah hal yang munafik yang dilakukan Amerika Serikat. (*/Mey)