Tembak 3 Warga Negara Sendiri, Budaya Impunitas Dikhawatirkan Meningkat dalam Budaya Militer Penjajah Israel

Ket. Foto: Budaya Impunitas Disebutkan Dikhawatirkan Meningkat dalam Budaya Militer Israel (Foto/X/@MarioNawfal)
Ket. Foto: Budaya Impunitas Disebutkan Dikhawatirkan Meningkat dalam Budaya Militer Israel (Foto/X/@MarioNawfal) Source: (Foto/X/@MarioNawfal)

Internasional, gemasulawesi - Beberapa waktu yang lalu, militer Israel diketahui menembak 3 negaranya sendiri yang menjadi sandera Hamas meskipun ketiganya telah membawa bendera putih.

Dalam sebuah wawancara setelah terungkapnya pasukan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan ketiga pria tersebut, Letkol Richard Hecht menegaskan pihaknya mendukung para prajurit Israel dengan segala cara.

Letkol Richard Hecht menambahkan bahwa para prajurit Israel melakukan tindakan di luar batas yang ditentukan.

Baca Juga: Nilai Telah Kecewakan Gaza, Ketua ICRC Sebut Perang Palestina Adalah Kegagalan Moral Dunia

“Saya dapat memberitahu, kita akan memeluk mereka,” tekannya.

Ketiga sandera Hamas tersebut diketahui masing-masing bernama Samer Talaika, Yotam Haim, dan Alon Shamriz.

Israel mengungkapkan jika penyelidikan awal yang dilakukan mereka menunjukkan ketiga pria tersebut bertelanjang dada dan mengibarkan bendera putih sementara di Shuja’iyya.

Baca Juga: Ibu dan Anak Perempuannya Ditembak Mati, Ini tentang Gereja Katolik Keluarga Kudus yang Diserang Penjajah Israel

Shuja’iyya adalah sebuah lingkungan di sebelah timur Kota Gaza yang menjadi tempat ketiga sandera Hamas itu ditembaki karena disangka merupakan rakyat Palestina.

Penyelidikan awal itu juga menemukan para sandera Hamas telah mendekati pasukan Israel sambil meminta bantuan yang mereka ucapkan dalam bahasa Ibrani.

Saat itu, salah seorang tentara Israel berteriak ‘teroris’ kepada teman-temannya yang berada di dekatnya dan akhirnya membuat 2 orang diantara ketiga orang tersebut terbunuh.

Baca Juga: Dipindahkan ke Lokasi yang Anonim, Penjajah Israel Dituduh Hilangkan Paksa Pemimpin Palestina Marwan Barghouthi

Karena hal tersebut, yang ketiga melarikan diri ke gedung terdekat sambil berteriak minta tolong yang juga diucapkan dalam bahasa Ibrani.

Tentara Israel yang berhasil mengejarnya kemudian memintanya untuk keluar dari tempat persembunyiannya, namun, sandera ketiga langsung ditembaki dari jarak dekat setelah sandera tersebut melakukannya.

Mengenai hal ini, hukum internasional diketahui melarang siapapun untuk menembak siapapun yang mengibarkan bendera putih.

Baca Juga: Berjuang Bertahan Hidup, Pasar Gelap Berkembang di Palestina Karena Perang

Untuk insiden kali ini, militer Israel menggambarkannya sebagai kesalahan tragis.

Namun, para kritikus menyebutkan jika ini adalah gejala kekerasan yang lazim terjadi di dalam tubuh militer Israel.

Organisasi-organisasi hak asasi manusia memperingatkan jika tidak adanya dampak atau penyelidikan terhadap insiden-insiden serupa telah mengarah kepada budaya impunitas yang dikhawatirkan meningkat dalam budaya militer Israel. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Korban Jiwa Tembus 20 Ribu, Ini Bagaimana Aparat Intelijen dan Keamanan Penjajah Israel Gagal Antisipasi Operasi Hamas

Berikut ini adalah bagaimana intelijen dan aparat keamanan Israel gagal untuk mengantisipasi operasi yang dilakukan Hamas awal Oktober lalu.

Hamas Lakukan Perekrutan di Lebanon, Apa Dampaknya untuk Hizbullah?

Ini dampak untuk Hizbullah dari perekrutan yang dilakukan oleh Hamas di Lebanon untuk mendapatkan anggota-anggota baru.

Aksi Solidaritas, Aktivis Serukan Masyarakat Dunia Berhenti Gunakan Kartu Kredit hingga Seminggu

Para aktivis pro-Palestina menyerukan kepada masyarakat dunia untuk berhenti menggunakan kartu kredit selama 24 jam hingga 1 minggu.

Masih Agresi, Ini Bagaimana Hamas Mengejutkan Penjajah Israel dan Pertaruhkan Masa Depannya

Berikut ini adalah bagaimana Hamas mengejutkan Israel di awal Oktober lalu dan juga mempertaruhkan masa depannya.

Berita Terkini

wave

Aroma Nepotisme dan Akal-akalan Anggaran di Proyek Rehab Ruang Wakil Bupati Menguat

Selain kejanggalan penganggaran pada rehab ruangan wakil bupati parigi moutong, indikasi nepotisme kini juga menguat.

Parah, Mendekati Batas Waktu Pekerjaan Deviasi Proyek Gedung Perpustakaan Parigi Moutong Malah Bertambah Jadi Minus 13 Persen

Bukannya terkejar, deviasi proyek pembangunan gedung perpustakaan malah menjadi minus 13 persen. Keseriusan kontraktor dipertanyakan.

Tiga Mantan Pejabat Bappenda Lombok Tengah Resmi Ditahan

Tiga mantan pejabat Bappenda Lombok tengah resmi ditahan pihak Kejaksaan terkait kasus dugaan korupsi insentif PPJ.

Mengembalikan Mandat Sosial BUMN dalam Bencana Sumatera

Mengembalikan mandat BUMN dalam perannya menangani bencana yang melanda Sumatera dan sekitarnya menjadi topik hangat.

Warga Akui Senang Tempati Rusun Jagakarsa

warga relokasi eks tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo 2 mengaku senang menempati Rusun Jagakarsa, Jakarta Selatan.


See All
; ;