Internasional, gemasulawesi – Sejak perang antara Palestina dengan Israel meletus di tanggal 7 Oktober 2023, muncul banyak pertanyaan tentang orang-orang yang merencanakan dan mengorganisir Hamas.
Banyak pimpinan Hamas yang diketahui tidak menunjukkan wajahnya saat sedang tampil di publik dan berbicara dengan media.
Namun, hal ini dimaklumi karena banyak petinggi Hamas yang menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk menghindari upaya pembunuhan oleh Israel.
Terdapat sejumlah pemimpin Hamas yang paling menonjol saat ini, baik tokoh politik maupun komandan militer Brigade Izz Al-Din Al-Qassam.
Yang pertama adalah Mohammed Deif atau Mohammed Diab Al-Masry yang juga memiliki nama panggilan Abu Khaled.
Dia juga kerap disapa dengan Al-Deif yang dilahirkan di Gaza tahun 1965.
Baca: Imbalan Kesepakatan Pertukaran Sandera dengan Hamas, Penjajah Israel Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari
Al-Deif menjadi pimpinan Brigade Izz Al-Din Al-Qassam yang merupakan cabang militer gerakan Hamas.
Masyarakat Palestina menjulukinya Sang Dalang sedangkan Israel memberi julukan Manusia Pembawa Maut dan Manusia dengan Sembilan Nyawa.
Deif adalah seorang insinyur yang membangun terowongan yang memungkinkan untuk Hamas masuk ke Israel dari Gaza.
Baca: Masih Belum Berakhir, Ini Kenyataan Kejam Apartheid di Gaza Palestina
Yang kedua adalah Ismael Haniyeh atau Ismail Abdel Salam Haniyeh yang juga akrab disapa dengan Abu Al-Abd.
Haniyeh dilahirkan di kamp pengungsi di Palestina dan menjabat sebagai kepala biro politik gerakan Hamas yang juga perdana menteri pemerintahan Palestina yang kesepuluh.
Haniyeh pernah dipenjara oleh Israel di tahun 1989 selama 3 tahun lamanya dan dia diasingkan ke Marj Al-Zuhur yang merupakan tanah tak bertuan antara Israel dan Lebanon.
Pengasingan itu juga dilakukan kepada sejumlah pemimpin Hamas yang lainnya yang menghabiskan masa-masa penuh kegentingan di tahun 1992.
Setelah masa-masa pengasingan, Haniyeh kemudian kembali ke Gaza.
Yang ketiga adalah Marwan Issa yang memiliki julukan manusia bayangan.
Baca: Dikecam Dunia, Apa Sebenarnya Tujuan Akhir Invasi Penjajah Israel terhadap Palestina Kali Ini?
Dia adalah tangan kanan dari Mohammed Deif yang ditahan selama 5 tahun oleh Israel sejak peristiwa yang dikenal sebagai periode Intifada pertama.
Issa awalnya dikenal publik sebagai pemain bola basket yang terkemuka namun, dia tidak memiliki karier olahraga setelah Israel menangkapnya di tahun 1987 dengan tuduhan bergabung dengan Hamas.
Selain itu, masih banyak beberapa tokoh Hamas lainnya yang disebutkan menjadi ujung tombak perlawanan melawan Israel. (*/Mey)