Internasional, gemasulawesi – Sejak tanggal 7 Oktober 2023, Israel telah menghancurkan Jalur Gaza di Palestina untuk agresi kali ini.
Jalur Gaza di Palestina sendiri adalah salah satu wilayah yang paling padat dan termiskin yang terdapat di dunia.
Dan sepanjang sejarahnya, Jalur Gaza telah mengalami serangkaian konflik yang melibatkan militer dan juga bersenjata termasuk beberapa perang.
Baca: Dikecam Dunia, Apa Sebenarnya Tujuan Akhir Invasi Penjajah Israel terhadap Palestina Kali Ini?
Dikatakan jika perang-perang itu juga termasuk yang menentukan hubungan antara Israel dan Palestina.
Selama berpuluh-puluh tahun ini, konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza di Palestina kerap terjadi dan sering memakan korban, terutama dari pihak Palestina.
Namun, agresi kali ini disebutkan membuat beberapa orang terkejut.
Di bulan September 1992, Perdana Menteri Israel saat itu, Yitzhak Rabin mengatakan kepada delegasi Amerika Serikat jika dia ingin Jalur Gaza tenggelam ke laut, tetapi itu tidak akan terjadi, jadi mereka harus mencari apa solusi yang paling tepat untuk itu.
Lebih dari 3 dekade kemudian solusi yang didapatkan itu tidak kunjung didapatkan oleh Israel.
Jalur Gaza diketahui merupakan wilayah yang memiliki panjang yang mencapai 41 kilometer dan lebar yang mencapai 10 kilometer.
Lokasinya tepatnya berada di antara Israel, Mesir dan Laut Mediterania.
Jalur Gaza menjadi rumah bagi 2,3 juta penduduknya yang terdiri dari beberapa etnis dan itu menjadikannya salah satu wilayah yang kepadatan penduduknya tertinggi di dunia.
Namun, jauh sebelum terjadinya perang atau huru-hara yang kerap terjadi antara Palestina dan Israel, Jalur Gaza memiliki sejarah yang panjang.
Baca: Jadi Sorotan Dunia, Mengenal Sepak Terjang Pejuang Hamas Palestina Sebelumnya
Diketahui jika Jalur Gaza pernah beberapa kali mengalami pengepungan dan juga diduduki oleh bermacam pihak sejak 4.000 tahun yang lampau.
Jalur Gaza pernah diperintah, dihancurkan dan dihuni kembali oleh berbagai dinasti, atau kekaisaran yang pernah ada dan terbentuk di dunia.
Semua itu dialami mulai dari Mesir Kuno yang terjadi ratusan tahun sebelum Masehi hingga akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Ottoman di abad ke-16 hingga tahun 1917.
Setelahnya, Jalur Gaza dikuasai oleh Inggris yang berupaya membentuk kerajaan Arab bersatu.
Selama Perang Dunia I, Inggris dan Turki yang mencapai kesepakatan mengenai masa depan Jalur Gaza dan juga sebagian besar wilayah Arab-Asia yang merupakan wilayah milik Kesultanan Ottoman.
Setelah PD II, Inggris memutuskan untuk mengalihkan keputusan mengenai Palestina ke PBB yang saat itu baru dibentuk.
Di tahun 1947, PBB menyetujui sebuah resolusi yang dinamakan Resolusi 181 yang membagi Palestina ke dalam beberapa wilayah, yaitu 55% wilayahnya untuk orang Yahudi, Kota Yerusalem di bawah kendali internasional dan sisanya untuk orang Arab yang termasuk Jalur Gaza.
Resolusi 181 yang mulai berlaku di Mei 1948 mengakhir Mandat Inggris atas Palestina dan juga melahirkan apa yang dinamakan negara Israel. (*/Mey)