Internasional, gemasulawesi – Diketahui jika perang Israel dengan Palestina yang telah berlangsung selama 1 bulan lebih ini telah menyedot perhatian dunia dengan hancur leburnya wilayah Palestina terutama Gaza.
Diketahui dengan melakukan pembatasan pada impor dan ekspor yang dilakukan Ototitas Palestina ke seluruh dunia, blokade Israel selama hampir 16 tahun terakhir ini telah mendorong perekonomian Gaza semakin hancur setiap waktunya.
Untuk tingkat pengangguran di wilayah Gaza Palestina, diketahui telah melebihi 40% menurut Bank Dunia.
Sedangkan lebih dari 65% penduduk Gaza dilaporkan hidup di bawah garis kemiskinan yang datanya diambil dari laporan PBB.
Kenyataan menyedihkan lainnya adalah Program Pangan Dunia (WFP) menganggap jika 63% penduduk di Gaza Palestina memiliki apa yang dinamakan kerawanan pangan.
Menurut laporan, separuh dari warga Palestina yang tinggal di Gaza yang merupakan kantong kekuasaan Hamas berusia di bawah 19 tahun.
Baca: Dikecam Dunia, Apa Sebenarnya Tujuan Akhir Invasi Penjajah Israel terhadap Palestina Kali Ini?
Namun, mereka diketahui hanya memiliki sedikit atau tidak ada prospek pertumbuhan sosial ekonomi.
Akses menuju ke dunia luar juga sangat terbatas.
Laporan PBB yang lainnya merilis bahwa dukungan bagi mereka kaum anak-anak Gaza yang selama ini hidup dengan dampak psikologis jangka panjang.
Diketahui jika dampak psikologis itu berasal dari kekerasan yang mereka alami terus-menerus dialami dalam hidup mereka juga begitu minim.
Hal itu sendiri menyebabkan masalah kesehatan mental termasuk depresi mengalami peningkatan di kalangan generasi muda yang selama ini tinggal dan bermukim di Gaza.
Human Rights Watch dalam laporannya di tahun 2021 menegaskan jika blokade yang dilakukan Israel terhadap gaza menghalangi mereka yang memiliki bakat dan juga profesional, yang memiliki begitu banyak hal yang dapat diberikan untuk masyarakat.
Human Rights Watch menegaskan jika mencegah warga Palestina di Gaza untuk bergerak bebas di tanah air mereka sendiri menghambat kehidupan.
Hal ini juga seakan menggarisbawahi kenyataan kejam dari apartheid dan penganiayaan yang dilakukan Israel terhadap jutaan warga Palestina.
Menjadi salah satu wilayah yang paling padat di dunia, sebanyak 2,3 juta orang tinggal di Gaza yang jika membandingkannya dengan London yang per kilometer perseginya adalah 5.700 orang, kota Gaza angkanya meningkat menjadi lebih dari 9.000 orang. (*/Mey)