Buntut Drama Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel, Sekte The Baby Garden Gugat Kantor Pusat Netflix di Amerika Selatan 3,5 miliar

<p>Ket. Foto: Netflix Korea Selatan, Sutradara Jo Sung Hyun, dan MBC Dituntut Sekte The Baby Garden Namun Ditarik Kembali karena Sekte The Baby Garden Menuntut Netflix Amerika Selatan (Foto/Pinterest)</p>
Ket. Foto: Netflix Korea Selatan, Sutradara Jo Sung Hyun, dan MBC Dituntut Sekte The Baby Garden Namun Ditarik Kembali karena Sekte The Baby Garden Menuntut Netflix Amerika Selatan (Foto/Pinterest)

Hukum, gemasulawesi – Buntut dengan tayang-nya drama dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel yang diproduksi oleh Netflix Korea Selatan, sekte The Baby Garden gugat kantor pusat Netflix di Amerika Selatan.

Sebelum sekte The Baby Garden gugat kantor pusat Netflix di Amerika Selatan hari ini Sabtu, 25 Maret 2023 sekte tersebut menuntut Netflix Korea Selatan karena tidak mengindahkan larangan untuk menayangkan drama dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel.

Akan tetapi, karena tidak bisa menuntut Netflix di Korea Selatan yang telah menayangkan drama dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel, sekte The Baby Garden gugat kantor pusat Netflix di Amerika Selatan sebesar 3,5 miliar rupiah.

Baca: Ditemukan Tewas Hingga Membusuk, Satu Keluarga Diduga Mati Kelaparan

Kim Ki Soon yang merupakan kepala sekte dan kepala gereja dari The Baby Garden yang menuntut Netflix Korea Selatan, Jo Sung Hyun, dan juga MBC.

Jo Sung Hyun yang menjadi pemimpin atau sutradara penayangan drama dokumenter ini tidak hanya dituntut saja tapi diancam 4 sekte oleh karena itu ketika drama ini tayang sutradara In The Name of God: A Holy Betrayel dijaga ketat oleh Netflix.

Dikatakan bahwa pada tanggal 24 Maret 2023, Divisi Perjanjian Perdata ke-50 yang berasal dari Pengadilan Distrik Pusat Seoul sedang melakukan interogasi.

Baca: Netflix Jaga Ketat Sutradara Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel Karena Diancam Sekte Agama

Interogasi dilakukan atas pengajuan yang diklaim sekte The Baby Garden karena telah memproduksi dan menyiarkan drama dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel yang memberikan dampak dengan berkurangnya pengikut sekte.

Sekte The Baby Garden awalnya ingin meminta ganti rugi akibat dampak dengan tayangnya drama dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel terhadap sekte mereka.

Karena berdasarkan dari data setelah tayangnya drama dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel banyak yang sudah meninggalkan 4 sekte di dalam drama tersebut.

Baca: Sinopsis Kdrama Taxi Driver 2 Episode 8 Diperankan Lee Je Hoon, Biksu Kim Do Ki Menipu Pemimpin Sekte Penipu

Melihat MBC yang mendapatkan tuntutan perwakilan dari MBC menjelaskan alasan dan tujuan kenapa menyiarkan drama dokumenter ini agar para masyarakat menyadari tentang sekte yang menyelewengkan atau menyimpang dengan membawa nama agama.

 “Drama dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel mencakup kisah ibu yang membiarkan anak laki-lakinya meninggal di Baby Garden, kisah orang tau yang membiarkan penyerangan kolektif terhadap putri mereka, dan kejadian-kejadian di mana para pengikut Kim Ki Soon dipaksa harus bekerja tanpa digaji”

“Tujuannya adalah demi meningkatkan kesadaran serta penuh kewaspadaan kepada masyarakat luas bagaimana harus bersikap dan berpikir lebih berhati-hati untuk mengikuti sekte yang menyimpang dengan menyangkut pautkan nama agama”

Baca: Perwakilan JMS Sebut Netflix Sengaja Mengedit Rekaman Audio Bukti Kejahatan di Drama Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel

Berita The Baby Garden yang gugat Netflix di Korea Selatan kembali ditarik sebelumnya pada tanggal 24 Maret 2023.

Hari itu The Baby Garden menggugat dan hari itu juga sekte yang dikepalai Kim Ki Soon itu menarik gugatan ke Netflix, sutradara Jo Sung Hyun, dan MBC.

Alasan The Baby Garden kembali menarik gugatan tersebut karena menilai bahwa apa yang dilakukan mereka tidak ada artinya.

Baca: Drama Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel Telah Tayang, Kyoungyoon DKZ Masih Dicurigai Karena Lukisan Lamanya

The Baby Garden menilai bahwa seharusnya mereka menggugat Netflix pusat karena hak substantif yang berkaitan dengan tayangnya drama Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayel ini dimiliki oleh kantor pusat Netflix yang ada di Amerika Selatan.

Makanya, satu hari setelah mencabut gugatan tersebut The Baby Garden langsung menuntut Netflix di Amerika Selatan untuk meminta ganti rugi sebesar 3,5 miliar rupiah atau 300 juta KRW. (*/Wulandari)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Kasus Mario Dandy: Berkas Mario Dandy dan Shane Lukas Sudah Diserahkan ke JPU

Berikut adalah perkembangan dari kasus Mario Dandy, pada saat ini berkas Mario Dandy dan Shane Lukas telah diserahkan ke JPU.

Kasus Mario Dandy: Polisi Ungkap Alasan Pelimpahan AG ke Kejari Dipercepat

Barikut adalah ungkapan dari polisi dengan pelimpahan AG ke kejari yang lebih dipercepat dalam kasus Mario Dandy.

Gara-Gara Hipnotis, Pengusaha di Polewali Gigit Jari Kehilangan Uang dan Emas

Hukum, gemasulawesi &#8211; Terduga pelaku pencurian dengan modus hipnotis berhasil menggasak uang puluhan juta dan emas di sebuah ruko usaha jahitan di Pasar Baru, Polewali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis 23 Maret 2023. Pelaku diketahui mengaku sebagai seorang pelanggan yang hendak menjahit, namun kemudian menghipnotis korban sehingga korban tidak sadar dan pelaku bisa dengan mudah [&hellip;]

AG Bisa Dapat Diversi Hukum Jika Hal Ini Dilakukan oleh David

AG kali ini bisa mendapatkan Diversi Hukum apabila ia memenuhi syaratnya yaitu David dan keluarganya telah memaafkannya.

Sita Ribuan Kosmetik Ilegal di PIK Langganan Klinik Kecantikan, BPOM Temukan Bukti Dana Sebesar 7 Miliar

Hukum, gemasulawesi &#8211; Pada 16 Maret 2023 BPOM telah banyak menyita kosmetik yang diproduksi di daerah PIK sebanyak ribuan. Gudang terletak di kawasan Pantai Indah Kapuk tersebut didatangi oleh petugas BPOM dan rupanya telah menyebar peralatan kosmetik ke berbagai klinik kecantikan. Baca: Menjadi Kontestan Paling Populer di Cycle 3, Siapa Sebenarnya Marella INTM Menurut BPOM [&hellip;]

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Horor Sengkolo: Petaka Satu Suro, Berdasarkan Mitos Jawa tentang Malam Keramat

Film horor Indonesia yang akan datang, Sengkolo: Petaka Suro, menceritakan kisah gelap dan emosional tentang malam satu suro

Misteri "Orang Besar" di Balik Gusti dan Ripay: Pungli PETI Karya Mandiri Berjalan Mulus?

Dua nama pengumpul fee 12 persen terhadap pelaku PETI di Desa Karya Mandiri hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.


See All
; ;