Kondisi Lokasi Tangkap Gurita Touna Pasca Penutupan Sementara, Hasil Tangkap Nelayan Bertambah

<p>Pembukaan Lokasi Tangkap Gurita Touna Pasca Penutupan Sementara, Hasil Tangkap Nelayan Bertambah</p>
Pembukaan Lokasi Tangkap Gurita Touna Pasca Penutupan Sementara, Hasil Tangkap Nelayan Bertambah

Tojo Unauna, gemasulawesi.com – Setelah tiga bulan ditutup sejak 17 Oktober 2022 Lokasi Tangkap Gurita Touna akhirnya dibuka pada 17 Januari 2023 di Desa Kadoda, Kecamatan Talatako, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.

Metode buka tutup sementara Lokasi Tangkap Gurita Touna baru pertama kali dilakukan.

Dampaknya pun sangat positif dirasakan para nelayan di daerah itu.

BACA: Pria Berzodiak Leo Mempunyai Beberapa Sifat Buruk, Salah Satunya Senang Memerintah

Informasi dihimpun, tangkapan nelayan dengan cuaca tak begitu bagus selama setengah hari, mencapai 185,4 kilogram.

Ramsi Akarim, salah seorang nelayan mengatakan, per orang bisa menangkap gurita 6 ekor hingga 11 ekor.

Ditambah dengan ukuran gurita yang besar alias size A dan B itu dengan rata-rata berat 1 Kg – 2 Kg.

BACA: Bupati Parimo Bertemu PPK, Singgung Panitia Berstatus ASN dan PPPK

Menurut nelayan, tangkapan itu naik signfikan, tidak seperti sebelum penerapan sistem buka tutup Lokasi Tangkap Gurita.

“Kami senang dan bersemangat pergi menangkap gurita walaupun harganya rendah,” kata Ramsi yang juga merupakan anggota kelompok Nelayan Kogito.

Arif, nelayan lainnya juga bersyukur lokasi itu sudah dibuka untuk nelayan .

BACA: Pria Asal Sulsel Diduga Lecehkan Wanita Saat Umroh Divonis 2 Tahun Penjara

Menurutnya, sistem buka tutup sementara itu memberikan hasil memuaskan pada nelayan, karena jumlah dan bobot tangkapannya naik dibanding sebelumnya.

Arif pernah mengalami hal unik pasca pembukaan lokasi tangkap gurita itu.

Saat menangkap gurita dengan alat gara-gara, dia dibuat kelabakan dengan 3 ekor gurita ukuranjumbo.

BACA: IDI Parimo Gelar Symposium Medical Emergenc and Medical Legal Protection

Itu momen kali pertama dalam hidupnya, sehingga membuatnya senang sekaligus takjub.

“Kaget juga saat lihat gurita ukuran seperti itu, padahal yang ditutup itu tidak luas, bagaimana kalau lebih luas?” ungkap Arif membayangkan jika lokasinya penutupan diperluas.

Sementara itu Ketua Kelompok Nelayan Kogito, Sardin Matorang mengatakan, kegiatan yang telah diinisiasi oleh JAPESDA dengan metode buka tutup itu telah memberikan kesadaran kepada nelayan maupun kelompok dalam mengelola sumber daya alam yang ada di desa.

BACA: Komisi III DPR RI Melakukan Inpeksi Mendadak ke PT GNI

Tentu harapannya nelayan di Desa Kadoda mampu mengelola perikanan yang baik dan meningkatkan ekonomi nelayan secara mandiri dengan cara mengadopsi kegiatan yang sudah dilakukan seperti ini.

“Japesda hanya menjadi sebagai stimulan agar kita semua bisa sadar dan bergerak mengelola semua sumber daya yang ada di desa ini,” kata Sarding pada seremoni kegiatan pembukaan penutupan sementra di Pulau Papan, Desa Kadoda, Rabu, 18 Januari 2023.

Sardin juga berharap bahwa hal baik yang dilakukan kelompoknya dapat diintervensi oleh Pemerintah Desa.

BACA: Buka Muskab KORPRI Kabupaten Poso, Ketua KORPRI Sulteng Harap Program Kerja Berorientasi Anggota

Harapannya kegiatan penutupan sementara lokasi tangkap gurita dapat dilakukan terus menerus oleh nelayan. Tentu keinginan penutupan lokasi tersebut atas keinginan seluruh anggota kelompoknya.

“Kami berharap pemerintah desa dan kelompok nelayan konservasi Kogito ini bisa bekerjasama dengan desa. Itu yang kami minta dari desa,” harap Sarding matorang.

Ungkapan serupa juga dikatakan Titania Aminullah, pendamping JAPESDA di Desa Kadoda. Ia mengatakan kegiatan yang baik ini perlu didorong menjadi program yang dijalankan oleh pemerintah desa, tentunya bersama Kelompok Kogito.

BACA: Berkunjung ke Bunaken, Presiden Joko Widodo Singgung Turis Asal Cina

“Kami juga mengharapkan hal yang sama bahwa kegiatan pengelolaan perikanan yang sudah terbukti ini perlu didorong menjadi milik desa,” kata Tania, sapaan akrabnya.

Tania menekankan bahwa di Desa Kadoda sendiri saat ini tinggal menunggu pengesahan Peraturan Desa (Perdes) mengenai pengelolaan perikanan skala kecil berkelanjutan.

Dengan adanya Perdes ini maka kegiatan penutupan yang dijalankan kelompok telah memiliki dasar hukumnya di level desa, dan harapannya bisa berjalan maksimal.

BACA: Gubernur Sulteng Bertemu Bamsoet dan Mahfud MD Bahas Permasalahan PT GNI

Merespon keinginan nelayan untuk melanjutkan kegiatan penutupan sementara, Kepala Desa Kadoda, Derwan Karaba menjanjikan dukungan terhadap kegiatan yang dilakukan Kelompok Nelayan Kogito.

“Pemerintah Desa pasti akan mendukung kegiatan pengelolaan perikanan dengan model buka tutup ini karena telah memberikan bukti dan hasil yang bagus,” kata Derwan.

Ia menambahkan setelah penutupan terdapat perubahan dari segi tangkapan.

BACA: BNPB Sebut Maluku Merupakan Kawasan Aktivitas Tektonik Aktif

Terutama di lokasi reef perairan Kadoda menyumbang jumlah tangkapan nelayan. Menurutnya itu terjadi karena perbedaan luas wilayah penutupan dengan reef Dambulalo yang hanya 8 hektar.

“Saya sebagai pemerintah desa sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan atau program yang dijalankan oleh Japesda di desa kami,” tutup Derwan. (*/Hakir)

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Foto Mantan Bupati Minahasa Selatan Jadi Korban Vandalisme

Foto mantan Bupati Minahasa Selatan priode 2010-2015 dan 2016-2020 Christiany Eugenia Paruntu jadi korban vandalisme oleh orang tak dikenal.

Wanita Paruh Baya di Kabupaten Sigi Ditemukan Tidak Bernyawa di Semak-semak

Warga Dusun 4 Pesaku, Desa Baita, Kecamatan Dolo Barat, Sigi, Sulteng digegerkan penemuan mayat wanita paruh baya yang tewas di semak-semak.

Bupati Parimo Bertemu PPK, Singgung Panitia Berstatus ASN dan PPPK

Bupati Parimo Bertemu PPK alias Panitia Pemilihan Kecamatan Se Kabupaten Parimo, Sabtu 22 Januari 2023 siang.

Pria Asal Sulsel Diduga Lecehkan Wanita Saat Umroh Divonis 2 Tahun Penjara

Seorang pria asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan divonis 2 tahun penjara. Diduga pria tersebut lecehkan wanita saat umroh.

IDI Parimo Gelar Symposium Medical Emergenc and Medical Legal Protection

IDI Parimo Gelar Symposium Medical Emergencies and Rapid Response in Peripheral Areas and Medical Legal Protection

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;