Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Mulai Senin, 9 Januari 2023. PT Pertamina Patra Niaga mewajibkan transaksi pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar mengunakan Quik Respons (QR) code atau kode batang di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Hal itu diungkapkan Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Jumat 6 Januari 2023.
“Konsumen yang menggunakan BBM Solar akan segera melakukan pendaftaran melalui website subsiditepat.mypertamina.id. dan peluncuran ini akan berlangsung di 37 kota/kabupaten di Indonesia,” ucap Fahrougi Andriani Sumampouw.
Ia menjelaskan, konsumen yang telah melakukan pendaftaran kemudian akan diverifikasi dan diberikan barcode sebagai tanda bahwa mereka berhak menerima BBM bersubsidi.
Baca: Pertamina dan Pemkot Palu Uji Coba Pembelian BBM Non Tunai
Sejak penerapan kebijkan ini meluas, Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu daerah yang telah menerapkan sistem transaksi pembayaran non tunai berbasis barcode untuk BBM jenis Solar.
“Konsumen yang tidak memiliki barcode tetap dilayani seperti biasa dan akan dicatat nomor polisi kendaraannya, namun pembelian kami batasi maksimal 20 liter per hari,” kata Fahrougi.
Konsumen yang tidak memiliki gadget tidak perlu khawatir dengan transaksi pembelian solar bersubsidi, karena bisa di print dan dibawa ke SPBU bagi yang sudah mendaftarkan kendaraannya.
Baca: Jelang Nataru, Pertamina Siagakan Tujuh SPBU di Sultengbar
Pembelian solar, jumlah yang dapat dibeli per hari telah diatur sesuai Keputusan BPH Migas No. 04/P3JBT/BPHMigas/KOM/2020, yaitu 60 liter per hari untuk kendaraan pribadi roda 4,80 liter per hari untuk kendaraan roda 4 dan kendaraan angkutan umum, kemudian barang dan kendaraan angkutan umum beroda 6 atau lebih dibatasi maksimal 200 liter per hari per kendaraan.
Astam Abdul Salam, Ketua DPC Organda Kota Palu, menyatakan pihaknya mendukung penuh program subsidi tepat Pertamina.
Transaksi nonmoneter dengan barcode perlu lebih intens agar distribusi BBM bersubsidi berhasil.
Baca: Ini Dia Beberapa Jenis Bahan Bakar Nonsubsidi yang Dinaikan Pertamina
“Kenapa saya bilang tepat sekali? Itu karena para pebisnis menginginkan hak-hak dasarnya. Bagaimana mereka menggunakan BBM bersubsidi kemudian menjalankan bisnis sehingga bisnisnya juga memberikan kontribusi bagi daerah,” kata Astam.
Konsisten dengan hal tersebut, Yeni Sulteng, Ketua DPW ALFI (Asosiasi Logistik Forwarder Indonesia), mengatakan bahwa program subsidi tepat sangat bermanfaat karena melindungi konsumen yang berhak menggunakan produk bersubsidi.
“Kini, konsumen yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi sudah terdaftar dan di berikan barcode untuk menyelesaikan transaksi. Sejak mendaftar Juli lalu, sejauh ini semua anggota kami sudah mendaftarkan kendaraannya,” katanya. (Ikh/Dn)
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News