Berita Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan untuk usulkan kategori hoaks atau penyebaran informasi bohong masuk dalam Indeks kerawan Pemilu (IKP) 2024.
Setelah maraknya angka penyebaran disinformasi kepada publik pada Pilkada dan pemilu yang sebelumnya.
“Saat ini sedang kita bahas (hoaks). Karena itu hoaks salah satu indikator yang di usulkan masuk dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP),” ucap Saiful Jihad, anggota Bawaslu Sulawesi Selatan, Senin 10 Oktober 2022 di Makassar.
Menurut Saiful, penyebaran informasi palsu tentu akan mengganggu tahapan Pemilu serentak 2024.
Karena berdasarkan dari pengalaman sebelumnya pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, sudah banyak kasus di mana media sosial dan media daring digunakan oleh para kandidat yang diduga saling menjatuhkan.
“Ironisnya, berita dan informasi palsu itu membuat publik percaya bahkan tidak percaya pada penyelenggara pemilu,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau untuk menyikapi potensi tersebut agar tidak membahayakan independensi lembaga penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu.
Untuk mencegah penyebaran hoaks, Saiful mengatakan Bawaslu Sulawesi Selatan mendorong keterlibatan masyarakat untuk membantu dan melaporkan karena Bawaslu tidak mungkin bisa bekerja sendiri.
“Kami mendorong semua pihak untuk berkolaborasi, termasuk menggunakan media sosial. Kami juga meminta dan berkoordinasi dengan Kominfo jika ada yang salah, informasi atau konten yang tidak jelas akan segera dihapus,” ucapnya.
Baca: Dinkes Makassar Optimalkan Layanan Imunisasi Wajib Balita
Dia mencontohkan beberapa kasus pada Pilkada 2019 lalu. Saat itu beredar kabar bahwa surat suara hasil pemilihan sudah tiba di pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok di Jakarta Utara. Faktanya, tidak ada.
Meski saat ini Bawaslu RI belum menetapkan kategori hoaks harus masuk dalam IKP Pemilu 2024, ia mengatakan setidaknya sudah diusulkan untuk memasukkan kategori ini ke dalam daftar rumusan IKP Pemilu Serentak 2024.
“Informasi hoaks sangat mengkhawatirkan, tidak hanya dalam pemilu, tapi kami ingin hoaks ini tidak memecah persatuan dan kesatuan bangsa, dan dampaknya akan merusak tatanan demokrasi kita,” kata Saiful Jihad. (*/Ikh)
Baca: Pj Gubernur Sulawesi Barat Lepas Kafilah Ikut MTQ di Banjarmasin
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News