Papua, gemasulawesi - Dugaan cuaca ekstrem menjadi penyebab utama tewasnya dua pendaki perempuan asal Jakarta dan Bandung di Puncak Cartenz, Papua.
Kedua korban, Lilie Wijayanti Poegiono (60) dan Elsa Laksono (60), dilaporkan meninggal dunia akibat hipotermia saat perjalanan turun dari puncak.
Sementara itu, tiga pendaki lainnya berhasil selamat meskipun sempat terjebak dalam kondisi cuaca buruk.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, total lima pendaki mengalami hipotermia setelah dihantam badai salju, hujan deras, serta angin kencang.
Cuaca ekstrem ini membuat mereka kesulitan untuk melanjutkan perjalanan turun menuju basecamp.
Akibatnya, kondisi kesehatan para pendaki menurun drastis, terutama bagi Lilie dan Elsa yang akhirnya tidak dapat bertahan.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 1 Maret 2025 Kedua pendaki ditemukan dalam kondisi kritis di area Teras Dua, sebuah titik pada jalur turun Puncak Cartenz.
Tim pemandu serta rekan-rekan pendaki lainnya berupaya memberikan pertolongan dan segera membawa mereka ke basecamp.
Namun, nyawa mereka tidak tertolong, dan keduanya menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 02.07 WIT.
Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, membenarkan kejadian tersebut dan memastikan bahwa kedua korban berasal dari Jakarta serta Bandung.
“Ya, betul. Dua pendaki perempuan yang meninggal dunia sesuai domisili KTP mereka,” ujarnya pada Minggu, 2 Maret 2025.
Sementara itu, tiga pendaki lainnya, yakni Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni, berhasil selamat meskipun harus bertahan semalaman di dekat puncak.
Tim penyelamat baru dapat menjangkau lokasi mereka keesokan harinya setelah cuaca sedikit membaik.
Menurut Kapolres, selain mengalami hipotermia, kedua korban juga diduga menderita acute mountain sickness (AMS) atau penyakit ketinggian yang semakin memperburuk kondisi mereka.
“Ketinggian ekstrem dan cuaca buruk menjadi faktor utama yang membuat kondisi pendaki memburuk,” tambahnya.
Jenazah Elsa Laksono dijadwalkan akan diterbangkan ke Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025.
Sementara itu, pihak keluarga Lilie Wijayanti masih berkoordinasi terkait pemulangan jenazah ke daerah asalnya.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca di Puncak Cartenz.
Dengan medan yang berat dan suhu ekstrem, risiko hipotermia dan AMS sangat tinggi.
Para pendaki diimbau untuk selalu membawa perlengkapan yang memadai, memahami kondisi tubuh, serta mematuhi panduan keselamatan dari pemandu. (*/Shofia)