Viral! Pria Ini Diduga Jadi Korban Pungli Sopir Ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen, Jenazah Keluarganya Mendadak Diturunkan di Tengah Jalan

Viral di media sosial, jenazah dan keluarga diduga diturunkan paksa di SPBU oleh sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen.
Viral di media sosial, jenazah dan keluarga diduga diturunkan paksa di SPBU oleh sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen. Source: Foto/Ilustrasi/Pixabay

Kalimantan Barat, gemasulawesi - Peristiwa yang sangat mengecewakan menimpa sebuah keluarga di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. 

Keluarga yang baru saja kehilangan anggota keluarga yang meninggal setelah melahirkan harus mengalami kejadian pahit saat mengantarkan jenazah ke kampung halaman di Nanga Mau Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. 

Keluarga yang sedang berduka diduga jadi korban pungutan liar oleh sopir ambulans RSUD Ade M. Djoen Sintang Kalimantan Barat.

Kejadian bermula ketika seorang warga meninggal dunia setelah melahirkan. 

Baca Juga:
Mundurnya Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo Jadi Sorotan, Ternyata Ini Alasannnya Mengundurkan Diri Lebih Awal

Keluarga yang berduka bermaksud menggunakan ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang untuk mengantarkan jenazah ke Nanga Mau, sebuah perjalanan yang penting untuk memulai proses pemakaman di kampung halaman.

Awalnya, keluarga diminta untuk membayar biaya sebesar Rp1.650.000 oleh sopir ambulans. 

Namun, setelah dilakukan negosiasi melalui seorang anggota dewan Sintang, biaya tersebut turun menjadi Rp690.000, yang dibayarkan secara resmi di kasir oleh Bpk. Santosa, anggota komisi A DPRD Sintang.

Namun, perjalanan tidak berjalan mulus. Saat tiba di SPBU Bujang Beji Sintang, sopir ambulans kembali meminta uang tambahan sebesar Rp1.000.000 untuk bensin. 

Baca Juga:
Siap Menindak Tegas! PBNU Akan Panggil 5 Tokoh Muda NU yang Tuai Kecaman Usai Lakukan Kunjungan ke Presiden Israel Isaac Herzog

Karena keluarga tidak memiliki uang sebanyak itu, biaya tambahan diturunkan menjadi Rp500.000. 

Meskipun demikian, ini tetap merupakan beban keuangan yang berat bagi keluarga yang sedang berduka, terutama karena salah satu anggota keluarga yang ikut dalam ambulans tidak memiliki uang.

Keluarga yang terlibat merasa sangat kecewa dan merasa tidak diperlakukan dengan hormat oleh sopir ambulans yang bertanggung jawab. 

Mereka merasa bahwa tindakan ini tidak manusiawi dan tidak mencerminkan empati terhadap situasi yang sedang mereka hadapi. 

Baca Juga:
Menikmati Keindahan Alam Sumba dengan Petualangan Tak Terlupakan di Bukit Lendongara yang Menawan Hati

Meskipun sudah memberikan penjelasan bahwa mereka sudah membayar biaya di kasir, sopir ambulans menegaskan bahwa urusan di SPBU adalah urusannya sendiri, tidak peduli dengan pembayaran yang sudah dilakukan sebelumnya.

Masyarakat di media sosial pun bereaksi keras terhadap insiden ini. 

Banyak yang mengecam tindakan sopir ambulans yang diduga melakukan pungutan liar di saat keluarga sedang berduka. 

Permintaan agar pemerintah segera menindaklanjuti dan menyelidiki kasus ini juga ramai diungkapkan.

Baca Juga:
Menikmati Keindahan Alam Sumba dengan Petualangan Tak Terlupakan di Bukit Lendongara yang Menawan Hati

Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dalam layanan kesehatan publik dan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap praktik-praktik yang merugikan masyarakat. 

Layanan ambulans seharusnya merupakan pelayanan yang dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan empati terhadap kondisi masyarakat yang sedang dalam situasi darurat atau duka.

Ketika layanan publik dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau untuk mengambil keuntungan dari kondisi yang rentan seperti ini, hal ini tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga secara moral. 

Pemerintah daerah dan otoritas terkait diharapkan dapat melakukan investigasi menyeluruh dan menegakkan keadilan bagi keluarga yang terkena dampak. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Usai Videonya Viral, Sopir Ambulans yang Dihentikan Polisi Ketika Rombongan Presiden Lewat Buka Suara, Akui Menyesal Karena Ini

Muhammad Risky Riansyah selaku sopir Ambulans yang disetop iring-iringan Jokowi minta maaf usai rekam kejadian.

Imbas Viralnya Video Ambulans Dihentikan Karena Ada Rombongan Presiden Lewat, Pihak Istana Minta Maaf, Singgung Soal SOP yang Berlaku

Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden buka suara buntut viralnya video ambulans dihentikan saat rombongan presiden akan lewat.

Viral! Momen Mobil Ambulans di Kalimantan Tengah Mendadak Dihentikan Polisi Karena Ada Rombongan Presiden Hendak Lewat Ini Tuai Kontroversi

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan ambulans diberhentikan karena iring-iringan Presiden Jokowi hendak lewat.

Bikin Emosi! Aksi Pengendara Moge di Magelang Jalan Zig Zag dan Bunyikan Sirine hingga Halangi Ambulans yang Melintas Ini Viral

Detik-detik oknum pengendara motor gede (moge) yang diduga menghalangi mobil ambulans ini viral di media sosial.

Niat Hati Ingin Menyalip Ambulans, Detik-detik Pengendara Motor Tergelincir dan Langsung Diangkut sebagai Pasien Ini Viral di Media Sosial

Viral momen pengendara motor tergelincir hingga tertimpa motornya setelah berusaha menyalip ambulans di sebelahnya.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;