Makassar, gemasulawesi – Pemerintah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, dilaporkan menggalakkan program strategis penguatan keimanan umat, yang setiap harinya terus berjalan dengan melaksanakan tahfizh harian dan juga pengajian lorong.
Kepala Bagian Kesra Setda Kota Makassar, Mohammad Syarief, menyampaikan program tahfizh harian yang hingga kini berjalan telah berhasil membina sekitar 4.500 anak.
Mohammad Syarief juga menyampaikan pengajian lorong melibatkan 20 orang warga dari setiap kelurahan.
“Jadi, para muballigh dan muballighot turun langsung setiap harinya ke lokasi binaan,” katanya pada tanggal 5 Juli 2024.
Dia mengatakan berkat bimbingan dari bagian Kesra, Makassar juga aktif berpartisipasi dalam ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits atau STQH dan Musabaqah Tilawatil Qur’an atau MTQ tingkat provinsi.
“Alhamdulillah, Makassar berhasil menjuarai kompetisi selama 3 tahun berturut-turut,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, dia melanjutkan jika program juga dijalankan selama bulan puasaa seperti shalat subuh berjamaah, itikaf bersama dan juga buka puasa.
“Shalat subuh berjamaah adalah agenda rutin tahunan yang dilakukan setiap tahunnya,” ucapnya.
Dia mengungkapkan jika buka puasa bersama sepanjang 2,5 kilometer mencetak rekor MURI yang juga melibatkan kerajaan Arab Saudi, kaum dhuafa dan juga anak-anak panti asuhan.
Baca Juga:
Bukan Hanya Sekedar, Pj Gubernur Sulawesi Barat Sebut Mahasiswa Harus Bergabung ke Organisasi
“Alhamdulillah, kami juga menjalin itikaf bersama dengan masyarakat Makassar,” pungkasnya.
Dia melanjutkan jika Pemerintah Kota Makassar juga memaksimalkan penyaluran zakat.
“Sehingga, terbukti Baznas memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kota Makassar sebagai kota yang menjadi penyumbang zakat terbesar,” jelasnya.
Dia menyatakan selain itu, Danny Pomanto, yang merupakan Wali Kota Makassar, juga didaulat sebagai Duta Zakat.
Mohammad Syarief menyampaikan tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan umat Islam, Pemerintah Kota juga telah memberikan bantuan kepada rumah-rumah ibadah dan juga organisasi kemasyarakatan keagamaan.
Disebutkan Syarief, dengan nilai rata-rata 50 juta rupiah dan juga memberikan insentif kepada sekitar 6.000 pekerja keagamaan se-Kota Makassar.
Dia menyebutkan bantuan tersebut diharapkan dapat membantu rumah ibadah, organisasi dan juga pekerja keagamaan dalam menjalankan kegiatan mereka yang bermanfaat untuk masyarakat. (Antara)