Meningkat Drastis! Warga di Jember Keluhkan Mahalnya Pajak Sawah yang Harus Dibayar, Kini Capai Rp900 Ribu per Meter

Viral keluhan warga di Jember yang harus bayar pajak sawah hingga Rp900 ribu per meter persegi.
Viral keluhan warga di Jember yang harus bayar pajak sawah hingga Rp900 ribu per meter persegi. Source: Foto/ilustrasi/Pexels

Jember, gemasulawesi - Sebuah keluhan dari warga di Jember terkait dengan lonjakan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai Rp900 ribu rupiah per meter persegi untuk lahan sawah mereka telah menjadi perbincangan hangat dan viral di berbagai media sosial. 

Kasus ini menggambarkan ketidakadilan yang dirasakan oleh pemilik lahan pertanian di Jember, yang menghadapi kewajiban pajak yang sangat tinggi untuk lahan-lahan yang digunakan untuk pertanian skala kecil.

Pada tahun 2016, warga Lingkungan Muktisari, Kelurahan Tegal Besar, Jember, hanya membayar sekitar Rp435 ribu untuk PBB atas lahan sawah dengan ukuran tertentu. 

Namun, pada tahun 2024, jumlah yang harus mereka bayar meningkat drastis menjadi Rp900 ribu per meter persegi. 

Baca Juga:
Yuk Menyelami Pesona Pantai Klatak dengan Batuan Unik dan Jembatan Cinta sebagai Ikon Wisata!

Lonjakan ini mengejutkan banyak warga, terutama karena sebagian besar dari mereka mengandalkan hasil pertanian seperti padi dan jagung sebagai mata pencaharian utama.

Hadis, salah seorang pemilik lahan sawah di Jember, mengutarakan kekecewaannya terhadap kebijakan ini. 

Meskipun beberapa warga telah mengajukan keberatan kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jember, mereka tetap dihadapkan pada kewajiban untuk membayar pajak yang telah ditetapkan. 

Keluhan ini mencerminkan frustrasi warga terhadap penilaian NJOP yang tinggi dan dampaknya yang signifikan terhadap kestabilan ekonomi mereka.

Baca Juga:
Menikmati Kelezatan Multikuliner dan Suasana Tenang di Food Junction Grand Pakuwon Surabaya yang Miliki Pengalaman Menarik

Lurah Tegal Besar, Tomas Heru Indra, menanggapi keluhan ini dengan mengimbau warga untuk berkomunikasi langsung dengan Bapenda guna mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai penilaian dan tarif pajak yang diterapkan. 

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan memfasilitasi dialog terbuka antara pemerintah daerah dan masyarakat terkait kebijakan perpajakan yang diterapkan.

Kenaikan drastis dalam tarif PBB untuk lahan sawah di Jember memunculkan pertanyaan tentang keadilan dalam sistem perpajakan. 

Meskipun pendapatan daerah penting untuk pembangunan infrastruktur dan layanan publik, peningkatan NJOP yang tidak mempertimbangkan kondisi riil masyarakat petani dapat mengakibatkan beban yang tidak proporsional bagi mereka. 

Baca Juga:
Menaklukkan Keindahan Alam dengan Menyusuri Pesona dan Tantangan Bukit Pergasingan di Lereng Gunung Rinjani

Hal ini menyoroti perlunya pendekatan yang lebih sensitif dan inklusif dalam merumuskan kebijakan perpajakan yang mempertimbangkan berbagai kepentingan masyarakat.

Untuk menyelesaikan kontroversi ini, diperlukan pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah, warga, dan pemangku kepentingan lainnya. 

Langkah-langkah ini mencakup evaluasi yang cermat terhadap penilaian NJOP, penyediaan mekanisme yang lebih efektif untuk mengajukan keberatan pajak, serta pemahaman yang lebih baik tentang dampak sosial dan ekonomi dari kebijakan perpajakan yang diterapkan.

Kasus kenaikan tarif PBB hingga mencapai Rp900 ribu per meter persegi untuk lahan sawah di Jember telah menarik perhatian luas di masyarakat dan media sosial. 

Baca Juga:
Mengungkap Pesona Tersembunyi dengan Menikmati Keindahan Alam dan Sejarah Tabiang Takuruang di Sumatera Barat

Warga, yang terkejut dengan kewajiban pajak yang tinggi ini, menginginkan keadilan dalam penilaian NJOP yang dilakukan oleh pemerintah daerah. 

Beragam komentar warganet pun bermunculan menanggapi viralnya keluhan warga tersebut.

"Bukannya disupport malah dipalakkan, astaghfirullah. Gimana mau makmur para petani Indo," komentar akun @sab***. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Menjelajah Keindahan Tersembunyi Pantai Cangakan, Pesona Alam dan Ketenangan di Balik Hutan Karet Jember

Pantai Cangakan di Jember menawarkan keindahan alam tersembunyi, dengan hutan karet, sungai kecil, dan fasilitas memadai untuk pengunjung.

Yuk Nikmati Sensasi Ngopi Unik di Bawah Jembatan dengan Nama Kafe Kolong Jember, Destinasi Kuliner yang Hadirkan Suasana Nyaman

Kafe Kolong di Jember menawarkan pengalaman ngopi unik di bawah jembatan Sungai Bedadung, dengan suasana nyaman, furnitur bambu.

Misteri Puluhan Kambing Mati yang Ditemukan di Sungai Jurang Jalur Gumitir Jember Banyuwangi Akhirnya Terungkap, Polisi Beberkan Penyebabnya

Sempat viral, polisi akhirnya berhasil mengungkap misteri ditemukannya 20 ekor kambing yang sudah mati di sungai jurang jalur Gumitir.

Viral Penemuan Belasan Kambing yang Sudah Mati di Sungai Wilayah Gumitir Perbatasan Jember Banyuwangi, Polisi Lakukan Penyelidikan

Polisi lakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan belasan kambing di sungai di wilayah Gumitir, perbatasan Jember dan Banyuwangi.

Keren! Siswa SMK 1 Pancasila Jember Dapat Tawaran Beasiswa Kuliah di China Usai Cover Lagu Mandarin dan Viral di Media Sosial

Sebuah prestasi mengagumkan datang dari siswa-siswa SMK 1 Pancasila di Jember yang mendapat tawaran beasiswa untuk kuliah di China.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;