Cianjur, gemasulawesi – Sebuah kegelisahan melanda warga di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, akibat kehadiran seorang pengemis yang meminta dengan cara yang dianggap memaksa.
Informasi yang berhasil dihimpun mengungkap bahwa pengemis tersebut adalah seorang perempuan paruh baya yang aktif mendatangi beberapa rumah warga di Perumahan Pesona Cianjur Indah dan Perumahan Catur Siwi, Desa Nagrak.
Kejadian ini menjadi viral di media sosial setelah aksi pengemis tersebut direkam oleh beberapa warga.
Video yang menampilkan aksi meminta dengan cara memaksa tersebut membuat ketidaknyamanan di kalangan masyarakat setempat.
Sebelumnya, perempuan tersebut juga menjadi perbincangan hangat di media sosial saat videonya viral karena aksi serupa yang terjadi di wilayah Sukabumi.
Sebuah video berdurasi 15 detik merekam aksi cekcok antara pengemis dan sejumlah warga di Perumahan Catur Siwi, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur itu pun menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang wanita mengenakan jilbab cream, masker putih, dan berkacamata terlihat tengah bersitegang dengan warga.
Peristiwa ini berujung pada pengusiran wanita tersebut oleh warga.
Warganet pun yang melihat video tersebut juga dibuat kesal dengan aksi pelaku hingga menuai beragam komentar sebagaimana terlihat dalam unggahan ulang di akun Instagram @mememdsos.
"Meresahkan tau, minta kok maksa-maksa. Giliran dikasih sedikit biasanya dilempar uangnya. Saya pernah digituin soalnya, dikasih ehh uangnya dilempar. (Dikitnya ga 500 perak ya, 2000 an bentuk receh)," tulis akun @num***.
Lalu akun @san** menyinggung keluarga yang tak kunjung menemui ibu tersebut usai viral.
"Keluarganya kemana? Pasti lihat dong ibunya viral ada di mana-mana, kenapa ga dibawa pulang aja, siapa tau si ibu lagi sakit kejiwaannya," ungkapnya.
Baca Juga:
Sebut Sahabat Lama, Prabowo Subianto Dikabarkan Mengunggah Momen Pertemuannya dengan Surya Paloh
Ketua RT 03/15 Perumahan Pesona Cianjur Indah, Desa Nagrak, yang bernama Erik, mengonfirmasi adanya keluhan dari beberapa warga terkait perilaku pengemis tersebut.
"Kami mendapatkan laporan dari warga yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran seorang perempuan pengemis. Mereka meminta tindakan agar pengemis tersebut dihalau karena cara memintanya yang dianggap memaksa telah menimbulkan rasa takut di kalangan masyarakat," ujar Erik.
Hendi Saeful Maladi, selaku Kepala Desa Nagrak, juga telah mengetahui keberadaan perempuan pengemis tersebut di wilayahnya.
Dia menerima beberapa keluhan dari warga dan langsung memberikan imbauan kepada ketua RT/RW setempat untuk menghalau pengemis tersebut.
Baca Juga:
Petualangan Alam yang Menyegarkan dengan Keajaiban Menakjubkan dari Curug Cibingbin di Sentul Bogor
Upaya koordinasi pun dilakukan dengan pihak Satpol PP dan Dinas Sosial Kabupaten Cianjur untuk mengamankan pengemis yang telah meresahkan masyarakat.
Selain mengganggu ketertiban di permukiman, kehadiran pengemis ini juga menimbulkan kontroversi.
Peran pihak Dinas Sosial Kabupaten Cianjur juga sangat penting dalam menangani kasus ini.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Lenny, telah melakukan penelusuran terhadap pelaku dan melakukan koordinasi dengan pihak Satpol PP Kabupaten Cianjur untuk melakukan penertiban. (*/Shofia)