Nasional, gemasulawesi - Sopir dari Perusahaan Otobus (PO) MGI yang melayani rute Pelabuhan Ratu - Bogor menjadi viral di media sosial setelah terlibat dalam aksi ugal-ugalan dan cekcok dengan pengendara lain di gerbang tol Cigombong, Jawa Barat.
Video yang merekam aksi sopir tersebut kemudian tersebar luas di media sosial dan mengundang reaksi dan komentar dari netizen.
Menurut keterangan yang diberikan oleh akun Twitter @Pa_C1, sang sopir bus terlihat ugal-ugalan saat menghadapi kemacetan, melakukan pemotongan jalan secara agresif.
Bahkan sang sopir juga mengeluarkan gestur kasar serta kata-kata tidak pantas yang memprovokasi pengendara lain.
Netizen bereaksi dengan kecaman terhadap perilaku sopir tersebut, menyebutnya licik dan mencari provokasi untuk tujuan mendapat keuntungan.
"Sopir bus di Indonesia yang suka mengacungkan jari tengah dan berkata kasar saat macet, ini harus ditindak tegas agar menjadi pelajaran. Sopir semacam itu hanya membuat lalu lintas semakin kacau. Ini memalukan bagi profesi sopir," ungkap netizen lainnya.
Dalam video yang beredar, terlihat bagaimana konflik antara sopir bus MGI dan pengendara mobil lain terjadi di exit tol Cigombong.
Sang pengendara turun dari mobilnya untuk menegur sopir bus yang melakukan aksi ugal-ugalan tersebut.
Namun, pertengkaran tersebut malah memanas dan saling berbalas kata-kata kasar.
Sopir bus MGI yang terlibat dalam insiden tersebut terlihat marah dan bahkan mengaku sebagai anak tentara, seolah menggunakan hal tersebut sebagai alasan untuk perilaku agresifnya.
Video yang memperlihatkan aksi cekcok tersebut kemudian menjadi viral dan mendapat perhatian luas dari masyarakat.
Dalam respons terhadap viralitas insiden ini, pihak pengelola bus Maya Gapura Intan (MGI) angkat bicara dan menjelaskan kronologi kejadian.
Menurut Kepala Depo Bus MGI Sukabumi, Gilang, peristiwa terjadi saat bus sedang dalam perjalanan dari Bogor menuju Pelabuhan Ratu, Sukabumi, dan baru saja keluar dari gerbang tol Cigombong.
Gilang menjelaskan bahwa sopir bus awalnya berusaha mencari jalan masuk ke kanan karena kondisi jalan yang macet, namun hal ini dianggap salah paham oleh kedua belah pihak yang kemudian memicu konflik verbal antara sopir bus dan pengendara lain.
Gilang menegaskan bahwa tidak ada benturan fisik dalam insiden tersebut.
Selain itu, Gilang membantah klaim bahwa sopir bus MGI melakukan aksi ugal-ugalan.
Menurutnya, situasi macet dan padat lalu lintas di exit tol membuat kondisi emosional kedua belah pihak tidak terkontrol, namun tidak ada tindakan ugal-ugalan yang dilakukan sopir bus.
Pihak kepolisian juga memberikan klarifikasi terkait insiden ini, menyebutkan bahwa konflik terjadi karena saling serobot antara dua sopir setelah keluar dari gerbang tol Cigombong.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak ada pihak yang mau mengalah dalam insiden tersebut, dan situasi tersebut berhasil dilerai oleh pemobil dan masyarakat di lokasi. (*/Shofia)