Jakarta, gemasulawesi – Diketahui jika BMKG memperkirakan jika musim kemarau di Indonesia akan dimulai di bulan April tahun 2024, sedangkan untuk wilayah Jakarta, musim kemarau diperkirakan akan mundur dan dimulai di bulan Mei.
Mengenai hal tersebut anggota DPRD DKI Jakarta, Syarif, menilainya sebagai berkah, namun, perlu untuk diwaspadai.
Syarif, yang merupakan Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, menyebutkan jika untuk warga Jakarta yang telah biasa terkena banjir, musim kemarau akan menjadi berkah, namun, kualitas udara Jakarta juga perlu untuk diwaspadai oleh masyarakat.
Menurut Syarif, berkahnya adalah untuk sebagian masyarakat senang dikarenakan telah pergantian musim yang artinya menambah kemajuan.
“Untuk yang langganan banjir, musim kemarau akan menjadi berkah untuk mereka dan begitu juga halnya untuk mereka yang usahanya hanya di musim panas,” katanya.
Dia menambahkan jika kegiatan ekonomi produksi di musim panas tentu akan naik dari biasanya.
Baca Juga:
Mancing Bersama di Sungai Cirarab Tangerang, Ayah dan Anak Dilaporkan Tewas Tenggelam
Sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan jika BMKG memperkirakan awal musim kemarau di Indonesia terjadi seiring aktifnya monsun Australia di bulan April 2024 yang akan dimulai dari wilayah NTT, NTB dan Bali.
Dwikorita menyatakan jika setelahnya, musim kemarau akan dimulai di wilayah Pulau Jawa, kemudian akan mendominasi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode bulan Mei hingga bulan Agustus 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BMKG menerangkan terdapat juga sekitar 699 zona musim atau ZOM di Indonesia, dimana sekitar 90 ZOM diantaranya diperkirakan akan masuk musim kemarau di bulan April 2024, sedangkan untuk wilayah Jakarta baru memasuki musim kemarau di bulan Mei tahun 2024.
Dwikorita menjelaskan jika 90 ZOM atau 13% yang akan masuk musim kemarau di bulan April 2024, yakni di sebagian Bali, NTT, pesisir utara Banten, NTB, Jakarta dan pesisir utara Jawa Barat dan juga bagian dari pesisir Jawa Timur.
Sedangkan yang akan memasuki musim kemarau di bulan Mei, yakni Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, sebagian Papua dan Papua Selatan dan sebagian kecil Maluku. (*/Mey)