Semarang, gemasulawesi – BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan kebutuhan dasar para pengungsi banjir Semarang dipastikan akan terpenuhi dengan baik.
Menurut BNPB, hal tersebut dapat dilakukan melalui dapur umum yang sengaja disediakan.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menyebutkan jika dia baru saja melakukan peninjauan di wilayah Semarang yang hingga kini masih terdampak banjir.
“Di Kelurahan Trimulyo, tinggal 1 titik yang hingga sekarang masih terendam,” katanya.
Letjen Suharyanto menambahkan jika penanganan banjir di Semarang telah berjalan dengan lancar, terutama dalam hal kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, minuman dan air bersih.
“Semuanya tercukupi,” ujarnya.
Menurut Suharyanto, sejumlah pengungsi masih bertahan di kediamannya masing-masing dan yang lainnya memilih untuk mengungsi di masjid.
“Pihak BNPB telah memeriksa kebutuhan dasar para pengungsi dan pihak Pemkot Semarang juga telah menyediakan sejumlah dapur umum yang ada di beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi tersebut,” ucapnya.
Letjen Suharyanto menerangkan jika jumlah para pengungsi tidak terlalu banyak dan sebagian besar para pengungsi memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing, sehingga tanggap darurat bencana di Semarang dapat dijalankan dengan terkendali dan juga baik.
Baca Juga:
Stok Tersedia Melimpah di Bulan Maret, Harga Cabai di Kabupaten Kediri Dilaporkan Stabil
Suharyanto memaparkan karena jumlah pengungsi yang tidak terlalu banyak, dengan rata-rata bertahan di kediamannya masing-masing, hal tersebut yang menjadi salah satu faktor tanggap darurat banjir Semarang dapat dilaksanakan dengan baik.
“BNPB juga telah membawakan sejumlah bantuan, seperti makanan siap saji, sembako dan juga kebutuhan pengungsian yang lainnya, misalnya tenda, matras dan pakaian, selimut, serta alat-alat kebersihan,” terangnya.
Lebih lanjut, Kepala BNPB tersebut menyampaikan jika wilayah Trimulyo cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan permukaan Sungai Babom.
“Sehingga membutuhkan bantuan pompa tambahan yang digunakan untuk mengalirkan air dari pemukiman ke sungai,” jelasnya.
Menurutnya, jika dibiarkan, air tidak akan dapat keluar dengan sendirinya.
“Oleh karena itu, pihak BNPB telah memasang pompa tambahan untuk memompa air yang masih menggenang di wilayah pemukiman ke sungai,” imbuhnya. (*/Mey)