Kudus, gemasulawesi – Menurut laporan, gardu induk Kudus yang terletak di Jalan Agil Kusumadya ikut terdampak banjir yang melanda wilayah tersebut.
Namun, PT PLN memastikan jika suplai energi listrik untuk para pelanggan di Kudus, Jawa Tengah, dan sekitarnya tetap aman atau terjaga.
Humas PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan atau UP3 Kudus, Nurbowo Dwinalto, menyatakan jika PLN telah menyiapkan mesin pompa penyedot air dan di pintu masuk juga telah dibuatkan tanggul untuk mencegah air banjir masuk ke kawasan gardu induk.
Baca Juga:
Mancing Bersama di Sungai Cirarab Tangerang, Ayah dan Anak Dilaporkan Tewas Tenggelam
Menurut Nurbowo, keamanan gardu induk memang penting dikarenakan sebagai penopang utama untuk pelanggan di Kudus dan sekitarnya dengan kekuatan sekitar 150-500 KV.
Nurbowo Dwinalto menyampaikan gardu induk menjadi prioritas dan lebih diutamakan jika dibandingkan dengan yang gardu-gardu lain yang ukurannya lebih kecil.
Nurbowo menambahkan jika debit air terus menerus mengalami kenaikan, tentu akan ada risiko padam meluas.
“Namun, dengan adanya mesin pompa dan tanggul, mudah-mudahan gardu induk aman,” ujarnya.
Sedangkan terkait dengan pemadaman listrik di sambungan rumah pelanggan yang terdampak banjir, Nurbowo mengungkapkan hal itu dilakukan dalam rangka menjaga keamanan para penghuni rumah dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Nurbowo Dwinalto menyebutkan jika listrik tetap dihidupkan akan sangat berisiko.
Baca Juga:
Banjir Semarang, BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Pengungsi Terpenuhi dengan Baik
“Nantinya, setelah banjir surut, pihak PLN akan menyalakannya kembali,” paparnya.
Diketahui jika sebelumnya, BPBD Kabupaten Kudus menyampaikan jika jumlah desa di Kabupaten Kudus yang terdampak banjir semakin bertambah.
Hingga sekarang, banjir tercatat telah mencapai 29 desa di Kudus, dari yang sebelumnya hanya beberapa desa.
Kepala Plt BPBD Kabupaten Kudus, Mundir, merinci jika 29 desa tersebut berada di 5 kecamatan di Kudus, yaitu Undaan, Jati, Jekulo, Mejobo dan Kaliwungu.
PJ Bupati Kudus, M Hasan Chabibie, menuturkan dirinya telah menandatangani penetapan status tanggap darurat bencana angin kencang, tanah longsor dan juga banjir di wilayah Kudus.
“Status tanggap darurat bencana alam berlaku dari hari Jumat, tanggal 15 Maret 2024 hingga hari Minggu, tanggal 24 Maret 2024,” imbuhnya. (*/Mey)