Sumenep, gemasulawesi – Menurut laporan, harga bahan pokok atau sembako di wilayah Kepulauan Sumenep dikabarkan mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir.
Disebutkan jika kenaikan harga bahan pokok di Sumenep tersebut merupakan dampak dari tersendatnya pasokan dikarenakan cuaca buruk yang terus terjadi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Sumenep, Muhammad Ramli, menyatakan jika cuaca buruk dipastikan akan memberikan dampak terhadap pasokan bahan pokok disebabkan sembako banyak yang dikirim melalui kapal.
Baca Juga:
Banjir Semarang, BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Pengungsi Terpenuhi dengan Baik
“Sedangkan, hingga kini, pelayaran masih tertutup karena cuaca buruk, sehingga otomatis banyak bahan pokok atau sembako yang tidak dapat terkirim seperti biasanya,” terangnya.
Menurut data di Disperindag, harga bahan pokok atau sembako yang dikabarkan mengalami kenaikan yang signifikan di Sumenep, seperti beras, gula dan juga minyak goreng.
Ramli memaparkan jika laporan para camat di wilayah Kepulauan Sumenep adalah 3 sembako tersebut yang mengalami kenaikan.
“Tim kecamatan juga terus melakukan monitor harga di lapangan,” katanya.
Menurut Ramil, terdapat 4 kecamatan kepulauan besar yang mengalami kondisi kekurangan stok sembako.
Selain bahan pokok, cuaca buruk juga mengakibatkan harga komoditas hasil laut di sejumlah pasar tradisional di Kota Sumenep juga mengalami kenaikan.
Dilaporkan jika seluruh jenis ikan mengalami kenaikan dikarenakan minimnya hasil tangkapan nelayan yang diterima oleh para pedagang di pasar.
Fatimah, yang merupakan salah satu penjual ikan di Pasar Anom yang berada di Kota Sumenep, menyebutkan jika ombak yang tinggi memang mengakibatkan nelayan yang sedikit mau melaut.
“Semua jenis ikan naik, seperti cakalang, udang, tongkol, kepiting, serta cumicumi,” ungkapnya.
Baca Juga:
Stok Tersedia Melimpah di Bulan Maret, Harga Cabai di Kabupaten Kediri Dilaporkan Stabil
Dia menambahkan jika rata-rata setiap jenis ikan mengalami kenaikan harga dari Rp 5.000,00-Rp 15.000,00 jika dibandingkan dengan harga normal di hari-hari biasa.
Selain itu, cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Madura juga masih menyebabkan aktivitas di tempat pelelangan ikan tutup, seperti yang terlihat di PPI Pasongsongan Sumenep.
Dikabarkan jika ratusan perahu milik para nelayan terlihat masih terparkir akibat ombak yang tinggi dan angin kencang. (*/Mey)