Siap-Siap! 22.000 Guru PAI Non ASN yang Tidak Dapat THR dan Penuhi 4 Kriteria Ini Akan Dapat Insentif dari Kemenag

Kemenag akan cairkan insentif untuk Guru PAI non ASN.
Kemenag akan cairkan insentif untuk Guru PAI non ASN. Source: Foto/Ilustrasi/man1jepara.sch.id

Nasional, gemasulawesi – Kabar gembira untuk Guru PAI non ASN, Kementerian Agama (Kemenag) akan memberikan insentif bagi mereka yang belum dapat THR.

Menjelang Lebaran 2024 ini, Kemenag melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mulai mencairkan insentif untuk guru PAI non ASN.

Total anggaran yang digelontorkan untuk memberikan insentif bagi Guru PAI non ASN adalah sebanyak Rp66 miliar.

Tunjangan insentif ini khusus diberikan kepada Guru PAI yang bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bukan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Baca Juga:
Menandai 6 Bulan Perang, Sekjen PBB Sebut Lebih dari 107 Ribu Orang Dilaporkan Tewas atau Terluka di Jalur Gaza

Dari data yang ada di administrasi guru agama (Siaga), jumlah Guru PAI (bukan PNS dan bukan PPPK) yanag memenuhi persyaratan dan kriteria adalah sebanyak 22.000 orang.

Dalam keterangannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa penyaluran insentif bagi guru PAI non ASN adalah langkah alternatif untuk penyetaraan kesejahteraan guru yang belum menerima Tunjangan Hari Raya (THR).

“Insentif guru ini bagian dari layanan afirmasi kita kepada para guru PAI Non ASN pada sekolah umum yang belum sertifikasi dan tidak menerima THR,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Men, di Jakarta.

Menag menegaskan jika penyaluran insentif ini disesuaikan dengan kriteria yang  menjadi persyaratan sebagai penerima insentif.

Baca Juga:
Sebut Ingin Pastikan Warga Palestina Menikmati Hak, Kolombia Telah Meminta ICJ untuk Diizinkan Bergabung dalam Kasus Genosida Gaza

“Tentu penyaluran ini juga berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi persyaratan sebagai penerima insentif,” sambungnya.

Penyaluran insentif ini diharapkan dapat menjadi tambahan penghasilan bagi para guru PAI yang berdedikasi dalam memberikan pemahaman keagamaan yang moderat kepada peserta didik.

Guru PAI di sekolah umum, jelas Menag, tidak hanya terbatas pada lingkup pendidikan, akan tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam masyarakat.

Penyaluran insentif ini merupakan bagian dari afirmasi Kemenag terhadap kesejahteraan guru agama di sekolah umum yang tidak menerima Tunjangan Hari Raya (THR).

Baca Juga:
Petualangan Menyenangkan di Kebun Binatang Gudang Garam dengan Melihat Satwa dan Menikmati Fasilitas Wisata Jawa Timur

Plt Dirjen Pendidikan Islam Prof Abu Rokhmad menjelaskan bahwa penyaluran insentif dilakukan dalam dua tahap, yakni dari Januari hingga Juni 2024 dan dari Juli hingga Desember 2024.

Dalam tahap pertama, setiap guru PAI non ASN menerima insentif sebesar Rp1,5 juta per bulan setelah dipotong pajak.

Penyaluran insentif ini diupayakan agar seluruhnya tersalurkan sebelum lebaran, meskipun jika ada yang belum tersalurkan, akan disalurkan pasca lebaran.

Adapun kriteria guru PAI non ASN yang berhak menerima insentif antara lain sebagai berikut:

Baca Juga:
Pompanisasi Strategi Utama untuk Mengairi Lahan Sawah 1.000.000 Hektar di Indonesia Dimulai dari Jawa

1. Guru PAI bukan PNS dan bukan PPPK yang aktif mengajar di berbagai jenjang pendidikan.

2. Guru PAI Non PNS dan bukan PPPK yang tidak menerima Tunjangan Profesi Guru.

3. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).

4. Belum memasuki usia pensiun.

Penyaluran insentif juga diprioritaskan berdasarkan usia, TMT Pendidik, daerah 3T, dan kualifikasi pendidikan.

Baca Juga:
Menikmati Surga Kuliner dan Keindahan Alam dengan Petualangan Seru di Tumpeng Menoreh Yogyakarta yang Hadirkan Pesona Menakjubkan

Prof Abu memastikan bahwa insentif akan langsung diterima oleh guru PAI non ASN yang memenuhi kriteria sebagai penerima, tanpa adanya pemotongan atau pengurangan lainnya kecuali pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dengan adanya penyaluran insentif ini, diharapkan guru PAI non ASN dapat terus termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di sekolah umum. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Plt Kadisdikbud Sebut Guru Penggerak Aset Penting Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Parigi Moutong

ebih dari 100 guru penggerak telah menjadi aset berharga dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Parigi moutong.

Serikat Guru Tolak Dana BOSP Dipakai Untuk Program Ini

Program makan siang gratis menggunakan dana BOSP mendapat penolakan. FSGI sebut aspek lain lebih butuh dana tersebut.

Sebut Tidak Pernah Dibayangkan, Salah Satu Pengurus Pemakaman di Gaza Ungkap Telah Menguburkan Lebih dari 17000 Orang

Seorang pengurus pemakaman di Jalur Gaza menyebutkan dia telah menguburkan lebih dari 17.000 orang sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.

Dilaksanakan di Samarinda, Komda Alkhairaat Parigi Moutong Utus 25 Orang Pengurus untuk Ikuti Mukernas

Menurut laporan, Komda Alkhairaat Parigi Moutong mengutus 25 orang pengurusnya untuk mengikuti Mukernas di Samarinda.

Dirangkaikan dengan Launching Gerakan 3T, Pemda Parimo Kukuhkan Pengurus Tim Penggerak PKK Periode 2023 hingga 2024

Menurut laporan, kemarin, pemda Parigi Moutong menyelenggarakan acara pengukuhan pengurus Tim Penggerak PKK untuk periode 2023-2024.

Berita Terkini

wave

Tiga Jasad WNI Korban Kecelakaan Helikopter di Tanah Bumbu Berhasil Teridentifikasi

Tim DVI Polda Kalsel identifikasi tiga WNI korban helikopter BK117 D3, sementara dua jasad lainnya masih menunggu kepastian.

Presiden Prabowo Lantik Menteri dan Wakil Menteri Baru Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo memberhentikan dan melantik menteri serta wakil menteri baru dalam Kabinet Merah Putih 2024—2029.

Kemenkeu dan BI Perkuat Skema Burden Sharing untuk Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Kemenkeu dan BI terapkan burden sharing hati-hati, dukung perumahan rakyat dan koperasi, jaga stabilitas moneter serta dorong pertumbuhan.

Kemendagri Dorong Pengaktifan Siskamling dan Optimalisasi Peran Satlinmas

Kemendagri terbitkan surat edaran mendorong pengaktifan kembali siskamling dan perkuat peran Satlinmas demi keamanan dan ketertiban.

Indonesia-GCC Percepat Perundingan FTA, Target Rampung 2025

Indonesia dan GCC melanjutkan perundingan FTA putaran ketiga, bahas perdagangan, investasi, hingga ekonomi halal dengan target selesai 2025.


See All
; ;