Parigi Moutong, gemasulawesi - Lebih dari 100 guru penggerak telah menjadi aset berharga dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Parigi moutong.
"Guru penggerak ini dipersiapkan melalui program Merdeka Belajar untuk memberikan pembelajaran yang berpusat pada siswa," ungkap Plt Kepala Disdikbud Parigi moutong, Sunarti, saat di temui di ruang kerjanya, Kamis 7 Maret 2024.
Ia menambahkan guru penggerak bukan hanya sebagai pimpinan satuan pendidikan, tetapi juga sebagai pemimpin pembelajaran.
Selain itu, mereka dituntut untuk menjadi inovator dan inspirator dalam melakukan transformasi pendidikan di satuan pendidikan masing-masing.
"Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 40 Tahun 2022 mengamanatkan bahwa guru yang dipromosikan sebagai kepala sekolah atau pengawas haruslah yang memiliki sertifikasi sebagai guru penggerak," tegasnya.
Menurutnya, meskipun belum semua sekolah memiliki kepala sekolah dari kalangan guru penggerak, mereka telah menjadi pilot project dalam memimpin transformasi pendidikan.
Ia menegaskan guru-guru yang belum bergabung sebagai guru penggerak didorong untuk bersaing dan memenuhi kriteria yang diperlukan.
"Guru penggerak memiliki kemampuan manajerial yang baik dan telah teruji selama periode 9 bulan untuk memastikan layaknya sebagai guru penggerak," ujarnya.
Baca Juga:
Kunjungan Kerja ke Parigi Moutong, Menteri Sosial Lakukan Dialog dengan Masyarakat Secara Langsung
Di sisi lain, mereka juga dihadapkan pada tantangan digitalisasi, di mana guru-guru yang mampu mengikuti perkembangan teknologi akan menjadi penggerak dalam implementasi kurikulum Merdeka.
Ia menjelaskan pendidikan di Parigi Moutong bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era digitalisasi dengan mengimplementasikan kurikulum Merdeka melalui aplikasi PMM.
"Guru penggerak diharapkan dapat memimpin sekolah dalam menjadi unggulan dan berstandar nasional, serta mampu bersaing dalam lingkup internasional," tandasnya. (Muhammad Rifai)