Nasional, gemasulawesi – Wakil Menteri Kesehatan, Prof dr Dante Saksono Harbuwono SpPD KEMD Ph D, menyampaikan himbauannya agar masyarakat lebih peka dan juga meningkatkan kewaspadaannya terhadap lingkungan sekitarnya.
Menurut Prof dr Dante Saksono Harbuwono SpPD KEMD Ph D selaku Wakil Menteri Kesehatan, hal ini dikarenakan DBD atau Demam Berdarah Dengue saat ini sedang menjalar di Indonesia.
Prof dr Dante Saksono Harbuwono SpPD KEMD Ph D menuturkan hal ini mengingat saat ini juga sedang musim penghujan, sehingga masyarakat diminta hati-hati terhadap tempat-tempat yang kerap menjadi sarang nyamuk.
Dante mengatakan jika demam yang diakibatkan oleh DBD biasanya dianggap sebagai sakit biasa atau demam biasa.
“Ini menyebabkan pasien akan terlambat mendapatkan pertolongan,” jelasnya,
Untuk angka kematian akibat DBD, Prof dr Dante Saksono Harbuwono SpPD KEMD Ph D menerangkan jika itu mencapai 1-150.
“Angka kematian juga dapat mencapai 50-122 diman salah satu faktor yang menyebabkan kematian tersebut adalah pasien yang dibawa terlambat ke rumah sakit,” ujarnya.
Dia juga menyinggung data dari Kementerian Kesehatan yang berkaitan dengan DBD di Indonesia.
“Menurut data dari Kemenkes, di tahun 2023, angka kasus DBD di Indonesia mencapai lebih dari 90 ribu kasus, tepatnya 98.071, dengan 764 angka kematian akibat DBD,” ucapnya.
Dante kemudian membandingkannya dengan tahun 2022, dengan kasus kematian akibat DBD yang angkanya sekitar 143.176 kasus.
“Di tahun 2022, angka kematian akibat DBD hingga mencapai 1.236,” terangnya.
Oleh karena itu, Wakil Menteri Kesehatan tersebut mengungkapkan jika pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk mengendalikan penyebaran penyakit DBD.
Baca Juga:
Kembali Lakukan Groundbreaking, Presiden Jokowi Kunker ke IKN Hari Ini
“Upaya yang dilakukan antara lain, melakukan fogging atau pengasapan yang telah dimulai di tahun 1990-an dan terdapat juga program Jumantik di tahun 2000-an,” imbuhnya.
Dante menambahkan upaya lainnya yang dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan larvasida di tahun 1980-an.
Dia berharap pemerintah dan Kemenkes nantinya dapat melakukan upaya lain dalam mencegah dan memberantas DBD, yang lebih dini dan lebih maju, serta lebih baik lagi di masa mendatang. (*/Mey)