Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 5 Januari 2024, korban tewas akibat tabrakan KA Turangga dengan KA Commuter Line Bandung Raya dikabarkan bertambah menjadi 4 orang.
Sebelumnya, Pemda Jawa Barat menyampaikan bahwa korban tewas dikarenakan tabrakan KA Turangga versus KA Commuter Line Bandung Raya berjumlah 1 orang, sedangkan pihak kepolisian menyebutkan korban meninggal 3 orang.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, menyatakan jika kabar bertambahnya korban tewas KA Turangga dengan KA Commuter Line Bandung Raya menjadi 4 orang itu benar.
Dia menerangkan sekitar 28 orang lainnya luka-luka akibat kecelakaan.
Menurut laporan, keempat korban tewas tersebut seluruhnya merupakan petugas kereta api, yang terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara dan security.
Di sisi lain, Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, menyebutkan jika seluruh penumpang selamat, meskipun terdapat penumpang yang mengalami luka-luka.
Ayep menerangkan jika seluruh korban luka telah berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
“Untuk rinciannya di RSUD Cicalengka sekitar 18 orang, RS Edelweis 2 orang dan 2 orang berada di RS AMC,” katanya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menerjunkan 11 ambulans untuk mengevakuasi para korban.
Dalam kesempatan yang terpisah, Vini Adiani Dewi, menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait untuk pengadaan ambulans.
“Ke-11 ambulans tersebut, kami menyiapkannya dari rumah sakit, puskesmas dan juga PMI,” jelasnya.
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto, menerangkan jika untuk keseluruhan penumpang kedua kereta yang selamat, totalnya 287 merupakan penumpang KA Turangga dan 191 penumpang dari KA Commuter Line Bandung Raya.
“Sekitar 22 penumpang mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan,” tuturnya.
Raden mengungkapkan pihaknya sangat berduka atas meninggalnya beberapa petugas KA.
“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kontribusi mereka terhadap perusahaan,” ucapnya.
Raden menyatakan PT KAI bersama dengan pihak-pihak terkait, seperti TNI, Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub dan yang lainnya masih berusaha untuk melakukan penanganan terhadap kecelakaan tersebut. (*/Mey)