Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, tentara penjajah Israel menyatakan seorang tentara cadangan terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza bagian utara.
Diketahui jika pertempuran di Jalur Gaza bagian utara tersebut terjadi pada hari Minggu malam, tanggal 26 Mei 2024, waktu Palestina.
Menurut laporan kemarin, 27 Mei 2024, pada bulan Mei, pasukan penjajah Israel melanjutkan serangan darat dan juga udara terhadap kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Jalur Gaza bagian utara.
Sebelumnya, penjajah Israel menyampaikan pihaknya telah menarik pasukannya keluar dari wilayah Jalur Gaza bagian utara yang sebagian besar dilanda bencana kelaparan, setelah mengklaim bahwa mereka telah mengalahkan Hamas beberapa bulan yang lalu.
Penjajah Israel menggambarkan kembalinya mereka ke wilayah utara Jalur Gaza sebagai bagian dari tahap pembersihan perang.
Namun, Palestina menyatakan perlunya tentara penjajah Israel kembali ke wilayah utara adalah bukti bahwa tujuan militer penjajah Israel tidak mungkin tercapai.
Di sisi lain, ribuan demonstran melakukan unjuk rasa di Manchester, Inggris, menyusul serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah kemarin, tanggal 27 Mei 2024, waktu setempat.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk yang bertuliskan ‘Hentikan Persenjataan penjajah Israel’ dan ‘Gencatan Senjata Sekarang’.
Mereka juga meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan diakhirnya pendudukan penjajah Israel di wilayah Palestina.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Belgia, Petra De Sutter, juga menyerukan dijatuhkannya sanksi untuk penjajah Israel.
“Waktunya untuk sanksi adalah sekarang,” katanya dalam postingannya di media sosial X.
Postingan dari Wakil Perdana Menteri Belgia tersebut berisikan pengumuman mengenai pertemuan yang akan dilakukan oleh para pejabat UE atau Uni Eropa dan penjajah Israel yang akan membahas apakah penjajah Israel memenuhi kewajibannya untuk menghormati HAM.
Baca Juga:
Mengenai Gencatan Senjata, Hamas Tegaskan Tidak Perlu Ada Negosiasi Baru dengan Penjajah Israel
Diketahui jika poin itu disebutkan dalam perjanjian perdagangan antara kedua pihak.
Sementara itu, sejak agresi yang dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, sekitar 36.050 warga Palestina telah meninggal.
Sebanyak 81.026 juga dikabarkan terluka karena perang. (*/Mey)