Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, situasi semakin mengerikan untuk rumah sakit di Jalur Gaza bagian utara, khususnya RS Kamal Adwan, yang terus diserang dan RS al-Awda.
Petugas medis di RS al-Awda yang tidak disebutkan namanya kemarin, 24 Mei 2024, waktu Palestina, mengatakan tentara penjajah Israel telah menghancurkan segalanya, termasuk dengan pintu rumah sakit, saat mereka menggunakan pengeras suara untuk memerintahkan pasien dan keluarga mereka agar melarikan diri.
Beberapa petugas medis dikabarkan menolak untuk pergi sampai militer penjajah Israel membawa ambulans yang dapat membantu pasien dalam kondisi kritis untuk sampai ke sisi barat Kota Gaza, atau ke tempat dimana pasien-pasien tersebut dapat mendapatkan perawatan medis yang layak.
Baca Juga:
7 Orang Tewas, Jet Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Sejumlah Rumah di Jalur Gaza Utara
Di sisi lain, tepat di luar Rafah, quadcopter milik penjajah Israel dikabarkan melayang diatas RS European Gaza, yang merupakan rumah sakit paling besar yang beroperasi di Jalur Gaza bagian selatan.
Kendaraan milik pasukan penjajah Israel juga kini bergerak dari Rafah bagian timur menuju ke pusat kota, mencapai pinggiran kamp pengungsi Shaboura, dimana tembakan roket dan artileri terdengar.
Sementara itu, meski telah 2 minggu melakukan serangan terakhir mereka di Jabalia, Jalur Gaza, pasukan penjajah Israel disana terus mendapatkan serangan mortir dan RPG di kamp pengungsi Jabalia dan juga di sebelah timur kota dari para pejuang Hamas.
Di Rafah bagian selatan, yang merupakan tempat pasukan penjajah Israel beroperasi di lingkungan Brazil dan Shaboura, para pejuang Palestina juga melancarkan serangan dengan mortir dan alat peledak improvisasi atau IED.
Di sisi lain, senator Amerika Serikat, Bernie Sanders, menyatakan dunia tidak dapat membiarkan barbarisme penjajah Israel terus berlanjut di Jalur Gaza.
“Itulah yang telah mereka lakukan,” katanya.
Sanders diketahui mengutip perintah sebelumnya yang diberikan oleh Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant, kepada pasukannya untuk memberlakukan pengepungan total di Jalur Gaza.
“Kami memerangi manusia dan hewan, serta kami mengambil tindakan yang sesuai,” tegasnya.
Diketahui jika pengepungan total tersebut menyebabkan makanan dan bahan bakar yang dibutuhkan oleh warga Palestina terhambat masuk ke Jalur Gaza. (*/Mey)