Internasional, gemasulawesi – Philippe Lazzarini, yang merupakan Kepala UNRWA, mengatakan jika sekelompok pengunjuk rasa penjajah Israel menyerang kantor pusat UNRWA di Yerusalem Timur.
Philippe Lazzarini menyatakan serangan tersebut terjadi setelah ada seruan protes terhadap UNRWA oleh seorang pejabat kota penjajah Israel.
Dalam sebuah postingan di media sosial hari ini, 8 Mei 2024, waktu Palestina, Philippe Lazzarini menyampaikan serangan terhadap markas besar UNRWA terjadi kemarin, 7 Mei 2024, waktu setempat di bawah pengawasan polisi penjajah Israel.
“Ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi,” tegasnya.
Dia menambahkan negara tuan rumah, dalam hal ini penjajah Israel, diharapkan untuk selalu melindungi lokasi, operasi dan staf PBB.
Di sisi lain, pemerintah Meksiko mengutuk serangan penjajah Israel terhadap Rafah dan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan yang segera dalam konflik di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Selasa, 7 Mei 2024, waktu setempat, Meksiko menyampaikan serangan terhadap warga sipil adalah pelanggaran yang serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.
“Pemerintah Mesiko mengutuk serangan militer angkatan bersenjata penjajah Israel terhadap Rafah dan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas konsekuensi bencana yang dapat ditimbulkan terhadap kehidupan ribuan warga sipil yang berada di Rafah,” bunyi pernyataan tersebut.
Menurut Meksiko, solusi 2 negara adalah satu-satunya solusi struktural terhadap konflik Gaza.
Sementara itu, tanggapan terhadap invasi di Rafah juga datang dari Josep Borrell, yang merupakan Kepala Kebijakan Luar Negeri UE.
Dalam postingannya di media sosial X, Borrell mengatakan operasi darat di Rafah sedang terwujud ketika pasukan penjajah Israel terus mengebom Rafah.
“Invasi apapun hanya akan menyebabkan konsekuensi kemanusiaan yang lebih buruk dan tidak dapat diterima,” ujarnya.
Dia menegaskan gencatan senjata segera dan pembebasan tanpa syarat untuk semua sandera sangatlah mendesak.
“Saat kelaparan terjadi di Jalur Gaza, penjajah Israel harus memastikan akses kemanusiaan untuk warga Palestina mendapatkan bantuan kemanusiaan,” paparnya. (*/Mey)