Alasan Krisis Kemanusiaan di Jalur Gaza, Turki Dikabarkan Telah Menghentikan Perdagangan dengan Penjajah Israel

Ket. Foto: Turki Dikabarkan Telah Menghentikan Perdagangan dengan Penjajah Israel
Ket. Foto: Turki Dikabarkan Telah Menghentikan Perdagangan dengan Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Turki kini telah menghentikan perdagangan dengan penjajah Israel.

Dalam pernyataannya kemarin, 2 Mei 2024, waktu Turki, Kementerian Perdagangan Turki mengatakan jika hal tersebut dilakukan dengan alasan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.

“Transaksi ekspor dan impor terkait penjajah Israel telah dihentikan, yang mencakup semua produk,” kata mereka.

Baca Juga:
Mengenai Rencana Invasi Darat ke Rafah, Kepala UNICEF Memperingatkan Akan Terjadi Kehancuran Lebih Lanjut untuk Kaum Anak Palestina

Kementerian Perdagangan Turki menambahkan jika Turki akan secara ketat dan juga tegas menerapkan semua langkah baru tersebut hingga pemerintah penjajah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan juga tidak terputus ke Jalur Gaza.

Diketahui jika pengumuman tersebut muncul setelah Menteri Luar Negeri penjajah Israel, Israel Katz, menyatakan jika Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melanggar perjanjian dengan memblokir pelabuhan untuk penanganan impor dan juga ekspor penjajah Israel.

Israel Katz mengatakan jika itu adalah perilaku seorang diktator, mengabaikan kepentingan rakyat dan juga pengusaha Turki.

Baca Juga:
Tegaskan Akan Selalu Mendukung Palestina, Turki Dilaporkan Akan Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan di ICJ

“Erdogan juga mengabaikan perjanjian perdagangan internasional,” ujarnya.

Katz menambahkan dia menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk berupaya menciptakan alternatif perdagangan dengan Turki, dengan berfokus pada produksi lokal dan juga impor dari negara lain.

Turki dan penjajah Israel diketahui mempunyai volume perdagangan sekitar 6,8 miliar USD di tahun 2023.

Baca Juga:
Untuk Memberikan Layanan Medis, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina Dikabarkan Akan Mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Jalur Gaza

Pada bulan April, Turki memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap penjajah Israel atas apa yang dikatakannya sebagai penolakan penjajah Israel untuk mengizinkan Turki mengambil bagian dalam pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga mengatakan jika Turki tidak lagi melanjutkan perdagangan intensif dengan penjajah Israel.

Dilaporkan jika pernyataan tersebut disampaikan Erdogan di bulan April lalu.

Baca Juga:
Perang Penjajah Israel dengan Palestina, Pertahanan Sipil Gaza Kembali Menemukan 9 Jenazah dari Bawah Reruntuhan di Khan Younis

Namun, Erdogan juga tidak mengindikasikan jika Turki telah memutus semua perdagangan dengan penjajah Israel.

Di sisi lain, Hamas menyampaikan jika delegasinya akan segera mengunjungi Mesir untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai kesepakatan gencatan senjata.

Hamas juga menyatakan jika Ketua Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan semangat positif kelompok tersebut dalam mempelajari proposal gencatan senjata. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sebelumnya Diminta Nikaragua, ICJ Memutuskan untuk Tidak Mengeluarkan Tindakan Darurat atas Penjualan Senjata Jerman ke Penjajah Israel

ICJ diketahui memutuskan untuk tidak mengeluarkan tindakan darurat atas penjualan senjata Jerman ke penjajah Israel.

Hantam Sebuah Rumah, 2 Orang Anak Dilaporkan Tewas dalam Serangan Udara yang Dilakukan Pasukan Penjajah Israel di Rafah

2 orang anak dilaporkan tewas dalam serangan udara yang terjadi di Rafah, Jalur Gaza selatan, yang menghantam sebuah rumah.

Bertambah Menjadi 263 Orang, Militer Penjajah Israel Melaporkan 2 Tentara Cadangan Tewas dalam Perang di Jalur Gaza

Militer penjajah Israel menyampaikan 2 tentara cadangan tewas di Jalur Gaza dan menyebabkan jumlah tentara yang tewas bertambah menjadi 263

Diharapkan Segera Terjadi, Delegasi Hamas Dikabarkan Telah Meninggalkan Mesir Setelah Melakukan Pembicaraan Gencatan Senjata

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo, Mesir, setelah sebelumnya melakukan pembicaran gencatan senjata dengan mediator.

Alasan Kelelahan, 30 Tentara Cadangan Penjajah Israel Dilaporkan Menolak Ambil Bagian dalam Rencana Invasi Darat ke Rafah

Dilaporkan jika 30 tentara cadangan penjajah Israel menolak ambil bagian dalam rencana invasi darat ke Rafah, Jalur Gaza selatan.

Berita Terkini

wave

Yana Mulyana Bebas Bersyarat Setelah Vonis Kasus Korupsi Pengadaan CCTV Bandung

Mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjalani bebas bersyarat usai divonis penjara kasus korupsi proyek CCTV Bandung Smart City.

Polres Pasaman Tangkap 15 Pelaku Tambang Emas Ilegal di Batang Air Sibinail

Satreskrim Polres Pasaman amankan 15 pelaku tambang emas ilegal beserta mesin dompeng di Kecamatan Rao.

Pemerintah Pusat Perbaiki dan Bangun Ulang Gedung Pemkab dan DPRD Kediri Pascakerusuhan

Kementerian PUPR membangun ulang gedung DPRD dan memperbaiki kantor Pemkab Kediri usai kerusuhan yang terjadi Agustus 2025.

Pemerintah Genjot Distribusi Beras SPHP Lewat Ritel Modern Demi Percepat Akses Masyarakat

Distribusi 800 ribu ton beras SPHP diperluas ke ritel modern untuk menjaga ketersediaan dan harga pangan tetap stabil.

Pemerintah Banten Pastikan Program Sekolah Gratis dan MBG Berjalan Baik di Serang

Gubernur Banten tinjau pelaksanaan sekolah gratis dan MBG di Serang, pastikan distribusi bantuan lancar dan tepat sasaran.


See All
; ;