Internasional, gemasulawesi – Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, melaporkan bahwa seorang anggota staf atau pekerja UNRWA yang juga merupakan jurnalis foto, Abdallah, yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya telah tiba di Qatar untuk mendapatkan perawatan.
Menurut Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, Abdallah diketahui menderita luka parah akibat pemboman yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza bagian utara.
“Abdallah secara ajaib selamat dari luka-lukanya, namun, Abdallah kemudian dibawa ke RS al-Shifa dimana dia menyaksikan kengerian dari pengepungan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel selama 2 minggu,” katanya.
Philippe Lazzarini melanjutkan bahwa Abdallah kemudian dipindahkan dengan susah payah ke Rafah.
Dalam keterangannya hari ini, tanggal 29 April 2024, Philippe Lazzarini juga menyampaikan terima kasihnya kepada Menteri Tenaga Kerja Sama Internasional Qatar, Lolwah Alkhater, dan juga Kementerian Luar Negeri dikarenakan membantu Abdallah menerima perawatan penyelamatan nyawa yang dibutuhkan.
Sebelumnya, PBB menyampaikan jika 180 pegawai UNRWA telah tewas di Jalur Gaza sejak perang dimulai di bulan Oktober 2023 dan banyak pegawai UNRWA yang juga mengalami luka parah.
Di sisi lain, para pejabat Hamas dijadwalkan melakukan perjalanan ke Kairo, Mesir, pada hari Senin, tanggal 29 April 2024, untuk melakukan pembicaraan kesepakatan gencatan senjata.
Gedung Putih menyampaikan jika Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berbicara dengan Benjamin Netanyahu, dan menegaskan kembali posisinya yang jelas mengenai kemungkinan invasi darat ke Rafah yang berada di perbatasan Jalur Gaza.
Sementara itu, kepala staf militer penjajah Israel dilaporkan menyetujui rencana kelanjutan perang ketika para menteri garis keras penjajah Israel memperingatkan Benjamin Netanyahu jika pemerintahannya akan runtuh jika gencatan senjata disepakati.
Setidaknya 34.454 warga Palestina telah meninggal di Jalur Gaza dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel.
77.575 lainnya terluka karena perang yang hingga kini masih berlangsung di Jalur Gaza.
Di sisi lain, sejumlah universitas di AS melakukan demo untuk melancarkan protesnya terhadap perang antara Palestina dengan penjajah Israel. (*/Mey)