Termasuk Anak dan Perempuan, 8 Orang Dilaporkan Tewas dalam 2 Serangan yang Dilakukan Pasukan Penjajah Israel di Kamp Nuseirat

Ket. Foto: 8 Warga Palestina Dikabarkan Meninggal dalam 2 Serangan yang Dilakukan Pasukan Penjajah Israel di Kamp Nuseirat
Ket. Foto: 8 Warga Palestina Dikabarkan Meninggal dalam 2 Serangan yang Dilakukan Pasukan Penjajah Israel di Kamp Nuseirat Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, 8 orang warga Palestina, termasuk dengan anak-anak dan perempuan, tewas dalam 2 serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Kamp Nuseirat yang berada di Jalur Gaza bagian tengah.

Laporan yang sama menyatakan jika seorang bayi perempuan juga termasuk diantara 4 orang yang tewas di lingkungan Sultan, yang berada di Kamp Nuseirat.

“4 orang lainnya tewas dan menyebabkan 30 orang warga Palestina terluka dalam pemboman yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel terhadap rumah lainnya di kamp yang sama,” ujar salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga:
Beri Syarat Menerapkan Rekomendasi, Belanda Nyatakan Akan Mempertimbangkan Melanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Sementara itu, serangan lainnya juga terjadi di Rafah pada hari Jumat malam, tanggal 26 April 2024, waktu Palestina.

Serangan tersebut menyebabkan 5 orang meninggal, termasuk dengan 2 orang anak-anak.

Dikabarkan jika pemboman tersebut terjadi di lingkungan Saudi, yang berada di sebelah barat Rafah.

Baca Juga:
Berhasil Diselamatkan dari Ibunya yang Terbunuh oleh Pasukan Penjajah Israel, Seorang Bayi Prematur Asal Palestina Meninggal di Inkubator

Salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika anak-anak yang terluka dibawa ke RS Kuwait.

Di sisi lain, Hamas telah mengeluarkan pernyataan mengenai pembicaraan gencatan senjata dengan penjajah Israel.

Pernyataan tersebut datang dari Khalil al-Hayya, yang merupakan Wakil Ketua Gerakan Hamas di Jalur Gaza dan Kepala Kantor Hubungan Arab dan Islam.

Baca Juga:
Sebelum Melakukan Invasi Darat, Penjajah Israel Dilaporkan Meningkatkan Serangan Udara di Rafah, Jalur Gaza Selatan

Al-Hayya menyatakan jika penjajah Israel kini telah menanggapi posisi yang diberikan oleh Hamas kepada Mesir dan Qatar yang menjadi mediator pada tanggal 13 April 2024.

Namun, diketahui jika pernyataan tersebut tidak merinci mengenai apa yang termasuk ke dalam tanggapan penjajah Israel, yang menurut Hamas sedang mereka pelajari sebelum pada akhirnya mengeluarkan jawaban.

Sebelumnya, al-Hayya menegaskan jika Hamas serius dalam melepaskan tawanan, namun, hanya akan menerima gencatan senjata permanen di Jalur Gaza dan penghentian total serangan penjajah Israel di wilayah Palestina.

Baca Juga:
Menjadi Kota Hantu, Save The Children Sebut Kaum Anak Palestina Kini Hidup di Puing Reruntuhan Bangunan Khan Younis

“Hamas juga sedang berupaya untuk membebaskan ribuan tahanan Palestina dari sejumlah penjara yang ada di wilayah penjajah Israel,” katanya.

Di sisi lain, Amerika Serikat dan 17 negara lainnya mengeluarkan surat yang meminta Hamas melepaskan tawanan sebagai jalan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sebelumnya Menghentikan, PM Palestina Berterima Kasih kepada Jerman atas Rencana Melanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Perdana Menteri Palestina mengucapkan terima kasihnya kepada Jerman untuk rencana melanjutkan pendanaan mereka untuk UNRWA.

Ketakutan Meningkat Akibat Ancaman Invasi Darat ke Rafah, Militer Penjajah Israel Tegaskan Mereka Akan Terus Mengejar Hamas

Militer penjajah Israel menegaskan mereka akan terus mengejar Hamas dimana pun mereka berada di Jalur Gaza.

Melukai Beberapa Orang, Serangan Penjajah Israel di Rafah Dikabarkan Membuat 5 Warga Palestina Meninggal

Serangan penjajah Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, dikabarkan membuat 5 orang warga Palestina meninggal dan melukai sejumlah orang.

Terkait Penemuan Kuburan Massal di Gaza, Pengacara HAM Sebut Bukti Adalah Salah Satu Hal yang Harus Dicari Jika Penyelidikan Dilakukan

Pengacara HAM, Geoffrey Nice, menyampaikan jika bukti merupakan salah satu hal yang harus dilakukan jika penyelidikan dilakukan.

Krisis Kelaparan, Ketua UNRWA Nyatakan Peningkatan Truk Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Perlu Dipertahankan

Ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, menuturkan peningkatan truk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza perlu untuk dipertahankan.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;