Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, 8 orang warga Palestina, termasuk dengan anak-anak dan perempuan, tewas dalam 2 serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Kamp Nuseirat yang berada di Jalur Gaza bagian tengah.
Laporan yang sama menyatakan jika seorang bayi perempuan juga termasuk diantara 4 orang yang tewas di lingkungan Sultan, yang berada di Kamp Nuseirat.
“4 orang lainnya tewas dan menyebabkan 30 orang warga Palestina terluka dalam pemboman yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel terhadap rumah lainnya di kamp yang sama,” ujar salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, serangan lainnya juga terjadi di Rafah pada hari Jumat malam, tanggal 26 April 2024, waktu Palestina.
Serangan tersebut menyebabkan 5 orang meninggal, termasuk dengan 2 orang anak-anak.
Dikabarkan jika pemboman tersebut terjadi di lingkungan Saudi, yang berada di sebelah barat Rafah.
Salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika anak-anak yang terluka dibawa ke RS Kuwait.
Di sisi lain, Hamas telah mengeluarkan pernyataan mengenai pembicaraan gencatan senjata dengan penjajah Israel.
Pernyataan tersebut datang dari Khalil al-Hayya, yang merupakan Wakil Ketua Gerakan Hamas di Jalur Gaza dan Kepala Kantor Hubungan Arab dan Islam.
Al-Hayya menyatakan jika penjajah Israel kini telah menanggapi posisi yang diberikan oleh Hamas kepada Mesir dan Qatar yang menjadi mediator pada tanggal 13 April 2024.
Namun, diketahui jika pernyataan tersebut tidak merinci mengenai apa yang termasuk ke dalam tanggapan penjajah Israel, yang menurut Hamas sedang mereka pelajari sebelum pada akhirnya mengeluarkan jawaban.
Sebelumnya, al-Hayya menegaskan jika Hamas serius dalam melepaskan tawanan, namun, hanya akan menerima gencatan senjata permanen di Jalur Gaza dan penghentian total serangan penjajah Israel di wilayah Palestina.
“Hamas juga sedang berupaya untuk membebaskan ribuan tahanan Palestina dari sejumlah penjara yang ada di wilayah penjajah Israel,” katanya.
Di sisi lain, Amerika Serikat dan 17 negara lainnya mengeluarkan surat yang meminta Hamas melepaskan tawanan sebagai jalan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza. (*/Mey)