Internasional, gemasulawesi – Penjajah Israel dikabarkan meningkatkan serangan udara mereka di Rafah, yang berada di Jalur Gaza selatan, sebelum meluncurkan invasi darat mereka.
Hal tersebut dilakukan oleh penjajah Israel setelah sebelumnya mengatakan akan melakukan evakuasi terhadap warga sipil dari Rafah sebelum mereka melancarkan serangan darat habis-habisan.
Diketahui jika dunia internasional, termasuk dengan sekutu-sekutu mereka juga telah memperingatkan jika hal ini dapat menyebabkan korban jiwa dalam jumlah yang besar dari warga Palestina.
Salah satu petugas medis di Rafah yang tidak disebutkan namanya melaporkan jika 5 serangan udara penjajah Israel di Rafah pada hari Kamis kemarin, 25 April 2024, waktu Palestina, menghantam sedikitnya 3 rumah.
“Serangan itu menyebabkan 6 orang meninggal, yang termasuk juga dengan seorang jurnalis lokal,” katanya.
Pada bulan ketujuh perang yang disebutkan penjajah Israel dilakukan untuk menghancurkan Hamas, pasukan penjajah Israel juga kembali membombardir wilayah utara dan tengah Jalur Gaza, serta sebelah timur Khan Younis, yang berada di sebelah selatan Jalur Gaza.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah penjajah Israel, David Mencer, menyatakan jika Kabinet Perang Benjamin Netanyahu menggelar pertemuan dengan tujuan membahas cara-cara menghancurkan sisa-sisa terakhir, seperempat batalyon terakhir Hamas, di Rafah dan juga di tempat lain di Jalur Gaza.
Mencer menolak mengatakan kapan atau apakah pertemuan tersebut akan memberikan lampu hijau untuk invasi darat penjajah Israel di Rafah.
Di hari Rabu, tanggal 24 April 2024, pesawat-pesawat tempur penjajah Israel telah melakukan serangan ke wilayah utara Jalur Gaza, yang disebutkan menghancurkan ketenagan selama berminggu-minggu disana.
“Meningkatnya peringatan penjajah Israel mengenai invasi darat Rafah telah mendorong beberapa orang dan keluarga untuk pergi ke wilayah pesisir Al-Mawasi yang berada di dekatnya,” ungkap salah satu warga Palestina yang tidak disebutkan namanya.
Dia menambahkan jika warga Palestina juga mencoba untuk menuju ke sejumlah lokasi yang dianggap aman di Jalur Gaza bagian utara. (*/Mey)