Internasional, gemasulawesi – Juru bicara militer penjajah Israel, Daniel Hagari, menyatakan jika tentara penjajah Israel akan terus mengejar Hamas dimana pun mereka berada di Jalur Gaza.
Hal tersebut diketahui disampaikan oleh juru bicara militer penjajah Israel, Daniel Hagari, disaat ketakutan warga Palestina meningkat akibat ancaman invasi darat ke Rafah, yang menjadi tempat perlindungan 1,5 juta warga Palestina.
Pernyataan juru bicara militer penjajah Israel, Daniel Hagari, muncul setelah beberapa jam setelah Hamas merilis video tawanan penjajah Israel-Amerika, Hersh Goldberg-Polin, yang saat ini masih berada di Jalur Gaza.
Setelah rekaman tersebut menyebar, ratusan pengunjuk rasa berbaris menuju ke kediaman Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menuntut tindakan segera.
“Tentara penjajah Israel tidak akan meninggalkan ‘kebutuhan bisnis’ yang terlewat dalam upaya kami untuk menemukan para sandera,” katanya.
Di sisi lain, menanggapi protes pro Palestina yang dilakukan mahasiswa Universitas Texas, Gubernur Texas, Greb Abbot, menyebutkan jika mahasiswa yang memprotes perang di Jalur Gaza sebaiknya dipenjara.
“Penangkapan sedang dilakukan sekarang dan akan berlanjut hingga massa bubar,” ucapnya.
Diketahui juga jika puluhan polisi dan polisi negara bagian menepung mahasiswa yang melakukan demonstrasi pro Palestina tersebut.
Abbott menambahkan jika para pengunjuk rasa terlibat dalam anti-semitisme, meskipun dia tidak memberikan bukti atas tuduhannya tersebut.
Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam atau CAIR menggambarkan tanggapan Gubernur Texas terhadap protes tersebut sebagai inkonstitusional.
Sebelumnya, Abbott mengeluarkan perintah eksekutif pada bulan Maret lalu yang mewajibkan universitas-universitas di Texas untuk menghukum anti-semitisme di kampus.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akan menandatangani undang-undang paket keamanan senilai 95 miliar USD yang mencakup 26 miliar USD untuk penjajah Israel dan 1 miliar USD bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Perang di Jalur Gaza sejauh ini telah menyebabkan 34.626 warga Palestina meninggal dunia dan 77.229 lainnya mengalami luka-luka.
Penjajah Israel diketahui melakukan agresi di Jalur Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023. (*/Mey)