Internasional, gemasulawesi – Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, mengungkapkan jika pihaknya telah menghubungi penjajah Israel untuk meminta informasi lebih lanjut.
Hal tersebut dilakukan Kanada setelah IDRF (International Development and Relief Foundation), yang merupakan sebuah organisasi bantuan yang berbasis di Toronto, menyatakan jika truk air milik mereka dibom oleh pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza.
Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, mengatakan jika jalur bantuan kemanusiaan yang cepat dan juga tanpa hambatan untuk rakyat Palestina sangatlah penting.
Menurut IDRF, truk air milik mereka dibom setelah membantu mengirimkan air minum bersih untuk ribuan orang di Jalur Gaza selama lebih dari 6 bulan perang berlangsung.
“Tim kami tidak ada yang mengalami luka, namun, serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel tersebut membuat semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina di Jalur Gaza,” kata mereka.
IDRF menambahkan jika hal tersebut dikarenakan rakyat Palestina terpaksa bergantung pada truk bantuan kemanusiaan selama masa perang yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023.
Di sisi lain, laporan terbaru mengenai serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Rafah menyebutkan jika para pekerja darurat telah berhasil menyelamatkan seorang gadis dari reruntuhan rumah yang merupakan milik keluarga Abdel Aal.
Dikabarkan jika para pekerja darurat tersebut menarik gadis itu dari puing-puing reruntuhan dan kemudian membawanya ke ambulans yang telah menunggu sebelumnya.
Dalam serangan tersebut, 5 orang warga Palestina, termasuk dengan 4 orang anak-anak dan juga 1 orang wanita, dilaporkan tewas.
Di sisi lain, Turki dan penjajah Israel saling bertukar kecaman berkaitan dengan pertemuan antara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dengan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyyeh.
Menteri Luar Negeri penjajah Israel, Israel Katz, mengutuk pertemuan tersebut dengan mengatakan jika ‘Erdogan, kamu memalukan?’.
Sementara itu, Oncu Keceli, yang adalah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki, menanggapi tweet Katz, menuturkan jika pemerintah penjajah Israellah seharusnya merasa malu.
“Mereka telah membantai hampir 35.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak,” ungkapnya. (*/Mey)