Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, setidaknya 5 orang warga Palestina, termasuk dengan 4 orang anak dan juga seorang wanita, tewas dalam serangan baru yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Rafah.
Diketahui jika militer penjajah Israel melakukan penembakan terhadap sebuah rumah milik keluarga Abdel Aal di Rafah, yang terletak di Jalur Gaza selatan.
Dilaporkan jika peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu malam, tanggal 20 April 2024, waktu Palestina.
Sebelumnya, militer penjajah juga melakukan serangan terhadap sebuah rumah yang berada di Kamp Pengungsi Shaboura yang berada di Jalur Gaza bagian tengah yang menewaskan 3 orang.
Ketiga orang tersebut termasuk dengan seorang wanita hamil dan juga seorang anak.
Sementara itu, rumah yang menjadi incaran tentara penjajah Israel adalah milik keluarga Joudeh.
Disebutkan jika ini berarti dalam beberapa jam terakhir saja, serangan udara yang dilakukan oleh penjajah Israel telah menewaskan sedikitnya 8 orang warga Palestina.
Di sisi lain, layanan darurat Palestina telah menemukan kuburan massal dengan 50 jenazah yang terletak di Komplek Medis Nasser, Khan Younis.
“Tim kami melanjutkan operasi pencarian dan juga pengambilan jenazah yang tersisa yang akan dilakukan hingga beberapa hari mendatang dikarenakan jumlah jenazah-jenazah tersebut masih signifikan,” kata mereka.
Diketahui jika sebagian besar Khan Younis kini telah menjadi reruntuhan dan juga reruntuhan puing-puing bangunan setelah serangan yang dilakukan oleh penjajah Israel selama berbulan-bulan.
Di sisi lain, Mustafa Taqatqa, yang merupakan Gubernur Tulkarem, Tepi Barat, menyerukan pemogokan umum di Tepi Barat dan juga hari berkabung pada hari Minggu untuk memprotes serangan yang dilakukan penjajah Israel di Kamp Pengungsi Nur Shams, yang telah menewaskan 14 orang warga Palestina.
Dia mengatakan jika semua kejahatan ini tidak akan mempengaruhi tekad rakyat Palestina dan juga keinginan bebas mereka.
“Semua itu mengarah pada berakhirnya pendudukan dan juga pembentukan negara Palestina yang merdeka yang diinginkan oleh warga Palestina sejak lama,” terangnya. (*/Mey)