Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan bahwa pasukan penjajah Israel menyerbu RS Al Shifa di Kota Gaza, Jalur Gaza, dengan tank dan juga tembakan keras, yang menyebabkan kematian dan luka-luka, serta cedera.
Dalam sebuah pernyataan resmi, militer penjajah Israel mengatakan jika mereka sedang melakukan ‘operasi tepat’ di fasilitas medis tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan sekitar 30.000 orang, termasuk warga sipil yang sedang mengungsi, pasien yang terluka dan juga staf medis terjebak di dalam kompleks RS Al Shifa.
Diketahui jika penjajah Israel, yang sebelumnya telah menghentikan banyak operasinya di Jalur Gaza utara beberapa minggu lalu, mengklaim jika mereka telah menghancurkan infrastruktur militer Hamas.
Militer penjajah Israel menambahkan jika Hamas telah ‘berkumpul kembali’ di dalam RS Al Shifa dan menggunakannya untuk memberikan komando serangan terhadap penjajah Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza menuturkan jika siapa pun yang mencoba bergerak akan menjadi sasaran peluru para penembak jitu dan quadcopter.
Kementerian Kesehatan Gaza juga memaparkan jika serangan tersebut dimulai pada pukul 2 pagi kemarin dan telah menyebabkan sejumlah rakyat Palestina syahid dan terluka.
Laporan lainnya menyatakan jika gedung bedah RS Al Shifa terbakar setelah pemboman penjajah Israel.
Di sisi lain, juru bicara militer penjajah Israel, Daniel Hagari, menegaskan jika militer penjajah Israel akan melakukan upaya kemanusiaan selama serangan tersebut, dengan menyediakan makanan dan juga air.
Baca Juga:
13 Truk Capai Jalur Gaza Utara, Warga Palestina Dilaporkan Rayakan Kedatangan Bantuan Kemanusiaan
Hagari menekankan jika tidak ada kewajiban untuk pasien dan juga staf medis untuk mengevakuasi rumah sakit.
Namun, sumber yang tidak disebutkan namanya melaporkan jika pasukan penjajah Israel menggunakan pengeras suara untuk memerintahkan ratusan orang yang berlindung agar dievakuasi.
Rekaman yang beredar juga menunjukkan jika puluhan warga Palestina melarikan diri dari RS Al Shifa ketika pasukan penjajah Israel meluncurkan operasinya di daerah tersebut.
Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza mengutuk operasi tersebut dan menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang.
“Penjajah Israel masih menggunakan narasi palsu untuk menipu dunia dan membenarkan penyerbuan RS Al Shifa,” kata mereka. (*/Mey)