Menyamar untuk Membunuh di Rumah Sakit, Serangan Penjajah Israel terhadap Layanan Kesehatan Palestina Disebut Sistematis

Ket. Foto: Serangan Penjajah Israel yang Dilakukan pada Layanan Kesehatan Dikatakan Bersifat Sistematis
Ket. Foto: Serangan Penjajah Israel yang Dilakukan pada Layanan Kesehatan Dikatakan Bersifat Sistematis Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Beberapa waktu yang lalu, dunia dikejutkan dengan sebuah video yang beredar di dunia maya yang menunjukkan jika sejumlah pasukan penjajah Israel menyamar menjadi warga sipil untuk dapat memasuki RS Ibnu Sina di Jenin, Tepi Barat.

Di rumah sakit tersebut, para tentara penjajah Israel tersebut membunuh 3 orang pria Palestina langsung di tempat tidurnya, tempat mereka sedang menjalani perawatan.

Saksi-saksi yang melihat langsung kejadian tersebut menegaskan tidak ada upaya yang dilakukan untuk menangkap para tentara penjajah Israel.

Baca Juga:
Salah Satu Korban Lain, Kisah Seorang Wanita Muda yang Ditembak Mati di Tepi Barat

“Ini menjadi pertama kalinya pembunuhan terjadi di dalam rumah sakit meski rumah sakit telah diserang beberapa kali sebelumnya,” kata juru bicara RS Ibnu Sina.

Namun, ini diketahui bukan pertama kalinya penjajah Israel melakukan hal tersebut.

Di tahun 2015 lalu, pasukan khusus penjajah Israel yang menyamar juga melakukan penyerbuan ke sebuah rumah sakit di Hebron yang berada di Tepi Barat.

Baca Juga:
Tentang Zona Penyangga, Penjajah Israel Dilaporkan Hampir Mencapai Kesepakatan dengan Mesir untuk Ambil Kendali

Disana, mereka menangkap seorang warga Palestina yang terluka dan membunuh sepupunya yang saat itu sedang bersamanya.

Pasukan khusus tersebut juga mengancam staf rumah sakit dengan mengacungkan senjata.

Doctors Without Borders atau MSF mengungkapkan jika tejadi peningkatan yang mengejutkan dalam serangan yang dilakukan penjajah Israel ke layanan kesehatan di Jenin.

Baca Juga:
Tidak Mampu Membelinya, Rakyat Palestina Kini Memilih Memperbaiki Sandal Mereka ke Tukang Sepatu

MSF menuturkan jika akses ke rumah sakit menjadi sangat sulit sehingga warga Palestina yang berada di kamp pengungsi di Jenin harus mendirikan klinik darurat mereka sendiri.

MSF juga mencatat daerah lain yang berada di Tepi Barat juga mengalami hal yang sama.

Dalam laporan yang disampaikan MSF juga mencantumkan rincian yang telah lama diketahui oleh warga Palestina, yakni serangan yang dilakukan penjajah Israel terhadap layanan kesehatan di Palestina bersifat sistematis.

Baca Juga:
Bentrokan Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Melakukan Serangan di Jenin, Nablus dan Hebron

“Ini merupakan bagian dari kebijakan penjajah Israel yang lebih luas yang ditujukan untuk mengganggu akses warga Palestina terhadap layanan medis dan juga pengobatan yang dapat menyelamatkan nyawa mereka,” bunyi laporan tersebut. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Pertempuran Sengit Terjadi di Sekitar, OCHA Sebut RS Nasser dan Al Amal Derita Kekurangan Oksigen yang Serius

OCHA melaporkan RS Nasser dan RS Al-Amal menderita kekurangan oksigen yang serius untuk merawat para pasien di rumah sakit.

Dilakukan Larut Malam, Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Merusak 450 Pohon Zaitun dan Almond di Tepi Barat

Menurut laporan, 450 pohon zaitun dan pohon almond dirusak oleh pemukim penjajah Israel di wilayah Tepi Barat, Palestina.

Serang Komunitas Palestina di Tepi Barat, AS Jatuhkan Sanksi untuk Beberapa Pemukim Penjajah Israel

Menurut laporan, Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi untuk sejumlah pemukim penjajah Israel yang melakukan penyerangan di Tepi Barat.

Bertemu Keluarga Tawanan, Netanyahu Sebut Akan Setujui Kesepakatan Pembebasan dengan Hamas

Saat bertemu dengan keluarga para tawanan, Benjamin Netanyahu mengungkapkan akan menyetujui kesepakatan pembebasan dengan Hamas.

Harus Jalani Amputasi, Kisah Warga Palestina di Gaza Utara yang Kehilangan 1 Kaki Akibat Serangan Penjajah Israel

Ini adalah kisah dari Ahed Bseiso, seorang warga Gaza utara yang harus kehilangan 1 kakinya akibat agresi yang dilakukan penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;