Internasional, gemasulawesi – Badan Kemanusiaan PBB, OCHA, menyatakan jika pertempuran sengit terus berlanjut di sekitar RS Nasser dan RS Al-Amal yang terletak di Khan Younis.
Menurut OCHA, pertempuran tersebut menyebabkan ancaman bahaya untuk keselamatan staf medis, pasien yang sedang mendapatkan perawatan dan juga para pengungsi internal yang ikut mencari perlindungan di kedua rumah sakit tersebut.
“Selain itu, terdapat laporan yang menyebutkan jika kedua rumah sakit tersebut menderita kekurangan oksigen yang serius untuk merawat para pasien,” ujar mereka.
Laporan lainnya yang disampaikan OCHA adalah ribuan warga Palestina juga terus mengungsi ke Rafah.
“Rafah kini menampung lebih dari separuh populasi di Jalur Gaza yang jumlahnya mencapai sekitar 2,3 juta orang,” tambah mereka.
Lebih lanjut, OCHA memaparkan jika menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 118 rakyat Palestina dilaporkan tewas dan 190 lainnya luka-luka untuk periode sore hari dari tanggal 31 Januari 2024 hingga tanggal 1 Februari 2024.
Baca Juga:
Serang Komunitas Palestina di Tepi Barat, AS Jatuhkan Sanksi untuk Beberapa Pemukim Penjajah Israel
Di sisi lain, mengingat kekerasan juga mengalami peningkatan di Tepi Barat, pemukim penjajah Israel telah melalukan upaya untuk membakar mobil yang berada di pinggiran kota Al-Sawiya yang berada di sebelah selatan Nablus, Tepi Barat.
Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, para pemukim penjajah Israel juga menuliskan ancaman pembunuhan di dinding rumah-rumah milik rakyat Palestina.
Sebelumnya, Departemen Keuangan penjajah Israel juga dilaporkan telah memberikan sanksi untuk 4 pemukim penjajah Israel yang menyerang komunitas Palestina di Tepi Barat.
Baca Juga:
Bertemu Keluarga Tawanan, Netanyahu Sebut Akan Setujui Kesepakatan Pembebasan dengan Hamas
Hal tersebut terjadi tidak lama setelah perintah eksekutif dikeluarkan oleh pemerintah AS yang mengizinkan untuk menindak orang-orang yang merusak perdamaian, stabilitas dan juga keamanan di Tepi Barat.
Di sisi lain, saat ini dilaporkan jika korban tewas akibat agresi penjajah Israel telah mencapai lebih dari 27 ribu jiwa dengan lebih dari 66 ribu lainnya dinyatakan terluka, baik ringan, sedang atau berat. (*/Mey)