Bertemu Keluarga Tawanan, Netanyahu Sebut Akan Setujui Kesepakatan Pembebasan dengan Hamas

Ket. Foto: Benjamin Netanyahu Menyatakan Akan Menyetujui Kesepakatan Pembebasan dengan Hamas kepada Keluarga Tawanan
Ket. Foto: Benjamin Netanyahu Menyatakan Akan Menyetujui Kesepakatan Pembebasan dengan Hamas kepada Keluarga Tawanan Source: (Foto/X/@netanyahu)

Internasional, gemasulawesi – Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, dikabarkan bertemu dengan perwakilan dengan keluarga para tawanan yang hingga saat ini masih berada di Jalur Gaza.

Dalam pertemuan yang dilaporkan menegangkan tersebut, Benjamin Netanyahu dilaporkan berjanji untuk mempromosikan kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan para tahanan tersebut.

“Saya akan menyetujui penjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas selama tidak membahayakan pemerintahan penjajah Israel,” katanya.

Baca Juga:
Harus Jalani Amputasi, Kisah Warga Palestina di Gaza Utara yang Kehilangan 1 Kaki Akibat Serangan Penjajah Israel

Netanyahu juga menambahkan bahkan jika hal tersebut menyebabkan runtuhnya pemerintahan penjajah Israel.

Menurutnya, terlepas dari pertimbangan pemerintahan koalisinya, hal tersebut tidak dapat dilakukan dengan harga berapapun.

Dalam kesempatan yang sama, keluarga para tahanan menuntut agar Benjamin Netanyahu menerima kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas, meskipun itu harus mengorbankan koalisinya.

Baca Juga:
Sering Dilakukan, Seorang Warga Tepi Barat Ceritakan Kisahnya yang Pernah Jadi Tameng Manusia untuk Tentara Penjajah Israel

Terkait hal tersebut, Netanyahu menyebutkan sepanjang ada kesepakatan yang baik untuk penjajah Israel dan juga untuk memulangkan para sandera, maka dia akan melakukan hal yang dimaksud.

“Saya sejujurnya tidak peduli dengan kelanjutan koalisi, namun, jika saya meyakini koalisi itu akan membahayakan keamanan penjajah Israel atau juga tidak mencapai tujuan yang diinginkan, maka saya juga tidak akan melakukannya,” katanya.

Para keluarga tawanan juga meminta untuk tidak melakukan pembebasan para tawanan secara bertahap seperti sebelumnya.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Lakukan Lebih Banyak Serangan Udara, PM Netanyahu Serukan Penutupan UNRWA

“Mengingat banyak waktu yang terbuang sia-sia, masalah ini harus ditempatkan di daftar prioritas pertama,” tegas salah satu anggota keluarga para tawanan.

Sebagai tanggapan untuk pernyataan tersebut, Netanyahu kemudian menyinggung tentang 3 tujuan perang, yakni mengembalikan sandera, melucuti senjata di Jalur Gaza dan ‘membongkar’ Hamas.

Dia menekankan jika tidak ada 1 tujuan yang dapat dicapai tanpa mengorbankan tujuan yang lainnya.

Baca Juga:
Telah Dilakukan Beberapa Pekan, Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Secara Ilegal Membakar Sejumlah Rumah di Gaza

Di sisi lain, Direktur Mossad, David Barnea, saat pertemuan dengan Kabinet Perang mengungkapkan sebuah dokumen yang disebut dengan dokumen prinsip.

David menuturkan tentang kemungkinan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas yang mencakup pembebasan 35 orang tawanan di tahap pertama dengan imbalan gencatan senjata selama 35 hari.

Disebutkan jika setelah itu akan ada kemungkinan untuk 1 minggu tambahan untuk perpanjangan gencatan senjata. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sebut Keadaan di Jalur Gaza Menyedihkan, UNRWA Ungkap Fasilitas Mereka Telah Diserang 270 Kali

UNRWA menyatakan jika fasilitas milik mereka telah diserang oleh penjajah Israel sebanyak 270 kali dan menyebabkan ratusan orang tewas.

Dalam Keadaan Terborgol dan Mata Ditutup, 30 Jenazah Ditemukan di Sebuah Sekolah Gaza

Laporan menyebutkan sekitar 30 jenazah ditemukan di sebuah sekolah di Jalur Gaza dalam keadaan terborgol dan juga mata yang ditutup.

Hancurkan Mata Pencaharian, UNCTAD Sebut Butuh Waktu Puluhan Tahun untuk Palestina Kembali Pulih

UNCTAD menyatakan jika dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk Palestina dapat kembali pulih seperti semula.

Ikut Serta dalam Pertemuan Kabinet Perang, Kepala Mossad Beri Pengarahan Terkait Negosiasi Terbaru

Kepala Mossad, David Barnea, ikut serta dalam pertemuan dengan kabinet perang untuk memberikan pengarahan terkait negosiasi terbaru.

Tegaskan Kerja UNRWA Penting, Human Rights Watch Sebut Penangguhan Pendanaan Dapat Mempercepat Kelaparan di Gaza

Menurut Human Rights Watch, penangguhan pendanaan untuk UNRWA dapat mempercepat kelaparan di Jalur Gaza terjadi lebih cepat.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;