Internasional, gemasulawesi – Diketahui jika jantung kota Napoli, Italia, seorang seniman dan juga jurnalis foto Italia, Eduardo Castaldo, mengubah jalanan Napoli menjadi kanvasnya dengan menghadirkan mural-mural pro Palestina, untuk misinya lebih memperkuat suara-suara Palestina yang seringkali dibungkam.
Diketahui jika awalnya dia sebelumnya telah menghabiskan 4 tahun untuk mendokumentaskan kehidupan yang dialami oleh warga Palestina dan kemudian Eduardo Castaldo memutuskan untuk mengubah jalanan Napoli menjadi sebuah perjalanan artistik yang unik.
Eduardo Castaldo menegaskan jika dia membuat gambar untuk narasi media yang tidak dia setujui tentang Palestina.
Dia kemudian mengungkapkan karena ingin merefleksikan ketidakpuasannya tentang perjuangan Palestina dan juga ingin menghadirkan narasi otentik Palestina, dia memutuskan untuk membuat seni jalanan di Napoli yang merupakan kampung halamannya.
“Saya mendapati diri saya benar-benar bebas untuk mengekspresikan tentang Palestina tanpa filter apapun,” akunya.
Dengan adanya penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Napoli, membawa masuk wisatawan ke kota cantik tersebut.
“Ini membuat saya memiliki tujuan untuk memperkuat identitas kota ini sebagai tempat anti-Zionis, sehingga wisatawan yang datang tidak dapat mengabaikan pesan-pesan yang ada dan juga terlihat di sekitar mereka.
Namun, diketahui jika Eduardo Castaldo juga tidak sendirian dalam menyuarakan penderitaan rakyat Palestina.
Napoli dikabarkan telah menjadi pusat seni yang pro terhadap Palestina.
Seniman terkenal Neapolitan-Belanda, Jorit, juga memberikan kontribusinya pada lanskap kota Napoli dengan menghadirkan mural pro Palestina.
Jorit sendiri merupakan seorang seniman yang pernah ditangkap di Betlehem karena melukis wajah Ahed Tamimi yang merupakan aktivis Palestina setinggi 4 meter di Tembok Pemisah pada tahun 2018 lalu.
Hingga kini, penderitaan rakyat Palestina belum berakhir, meskipun ICJ (Mahkamah Internasional) telah mengumumkan keputusannya.
Baca Juga:
Agresi Terus Berlanjut, Rakyat Palestina di Jalur Gaza Dilaporkan Terpaksa Minum Air Kotor
Namun, diketahui jika ICJ juga tidak memerintahkan untuk melakukan gencatan senjata di Palestina.
Puluhan ribu nyawa Palestina melayang dan lebih dari 85% rakyat Palestina menjadi pengungsi internal.
Mereka juga dihadapkan berbagai kesulitan lainnya dengan sulitnya bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Jalur Gaza. (*/Mey)