Internasional, gemasulawesi – Sejumlah orang tampak berkerumun di sekitar kabel-kabel dan juga kabel ekstensi yang dicolokkan dengan sengaja ke stop kontak di RS Emirat di Rafah di Jalur Gaza.
Orang-orang tersebut adalah para pengungsi Jalur Gaza yang sedang mengisi daya ponsel mereka di tengah perang yang telah berlangsung sejak tanggal 7 Oktober 2023 yang membuat sejumlah infrastruktur di Jalur Gaza rusak.
Di masa perang seperti sekarang, disebutkan jika telepon yang memiliki atau terisi dayanya hanyalah sebuah penyelamat untuk rakyat Palestina yang telah merasakan banyak penderitaan akibat perang.
Ponsel mereka akan memiliki fungsi untuk memeriksa orang-orang terdekat mereka apakah selamat atau tidak keadaannya, juga dapat membantu mencari tahu tentang makanan dan juga air yang mungkin tersedia untuk mereka bertahan hidup.
Selain itu, ponsel juga dapat memberikan penerangan yang dibutuhkan di tenda-tenda pengungsian saat malam menjelang.
Salah satu pengungsi Palestina, Mohammed Abu Skheta, mengakui dia dan banyak orang lainnya datang ke tempat tersebut selama 3 atau 4 jam setiap harinya untuk mengisi baterai atau daya ponsel mereka.
Baca Juga:
Tegaskan Menolak Reformasi, Otoritas Palestina Sebut Dikarenakan Berdasarkan Agenda Eksternal
Tempat pengisian daya ponsel yang berada di RS Emirat yang berada di Rafah diketahui populer karena gratis.
Pihak rumah sakit memberikan izinnya untuk para pengungsi yang datang untuk menyambungkan kabel ke stop kontak yang dialiri oleh panel surya atau generator jika bahan bakar tersedia.
Beberapa rumah tangga atau usaha kecil di wilayah Jalur Gaza yang juga mempunyai panel surya juga mengizinkan orang untuk mengisi daya ponselnya, namun, mereka akan dikenakan biaya yang tidak semua orang akan sanggup untuk mengeluarkan uangnya.
Baca Juga:
Agresi Masih Berlanjut, Norwegia sedang Upayakan Pemerintahan Baru Palestina
Namun, handphone juga bukan hanya satu-satunya alat yang membutuhkan daya.
Salah satu tukang cukur di Rafah, Mohamad Abu Taha, mengungkapkan dia mengandalkan panel surya yang ada di rumah keluarganya untuk mengisi daya alat-alat cukur miliknya.
“Saya mengubah sepeda anak-anak menjadi dinamo pedal setelah sebelumnya membongkarnya untuk menggerakkan mesin jahit saya,” aku seorang penjahit Rafah yang tidak disebutkan namanya.
Di sisi lain, relawan yang ada di rumah sakit juga mengatur rotasi yang dapat membuat orang mengisi daya ponsel mereka dalam jangka waktu tertentu.
Ini dikatakan akan membantu mengatasi ketegangan yang mungkin terjadi karena banyak yang ingin mengisi daya baterai ponselnya. (*/Mey)