Infrastruktur Rusak, Ini Cara Masyarakat Mengisi Daya Ponsel di Jalur Gaza

Ket. Foto: Berikut Ini Adalah Cara dari Masyarakat Mengisi Baterai Ponsel Mereka di Jalur Gaza
Ket. Foto: Berikut Ini Adalah Cara dari Masyarakat Mengisi Baterai Ponsel Mereka di Jalur Gaza Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Sejumlah orang tampak berkerumun di sekitar kabel-kabel dan juga kabel ekstensi yang dicolokkan dengan sengaja ke stop kontak di RS Emirat di Rafah di Jalur Gaza.

Orang-orang tersebut adalah para pengungsi Jalur Gaza yang sedang mengisi daya ponsel mereka di tengah perang yang telah berlangsung sejak tanggal 7 Oktober 2023 yang membuat sejumlah infrastruktur di Jalur Gaza rusak.

Di masa perang seperti sekarang, disebutkan jika telepon yang memiliki atau terisi dayanya hanyalah sebuah penyelamat untuk rakyat Palestina yang telah merasakan banyak penderitaan akibat perang.

Baca Juga:
Seruan Gencatan Senjata dari Berbagai Pihak, Benjamin Netanyahu Sebut Perang Gaza dapat Berlanjut hingga 2025

Ponsel mereka akan memiliki fungsi untuk memeriksa orang-orang terdekat mereka apakah selamat atau tidak keadaannya, juga dapat membantu mencari tahu tentang makanan dan juga air yang mungkin tersedia untuk mereka bertahan hidup.

Selain itu, ponsel juga dapat memberikan penerangan yang dibutuhkan di tenda-tenda pengungsian saat malam menjelang.

Salah satu pengungsi Palestina, Mohammed Abu Skheta, mengakui dia dan banyak orang lainnya datang ke tempat tersebut selama 3 atau 4 jam setiap harinya untuk mengisi baterai atau daya ponsel mereka.

Baca Juga:
Tegaskan Menolak Reformasi, Otoritas Palestina Sebut Dikarenakan Berdasarkan Agenda Eksternal

Tempat pengisian daya ponsel yang berada di RS Emirat yang berada di Rafah diketahui populer karena gratis.

Pihak rumah sakit memberikan izinnya untuk para pengungsi yang datang untuk menyambungkan kabel ke stop kontak yang dialiri oleh panel surya atau generator jika bahan bakar tersedia.

Beberapa rumah tangga atau usaha kecil di wilayah Jalur Gaza yang juga mempunyai panel surya juga mengizinkan orang untuk mengisi daya ponselnya, namun, mereka akan dikenakan biaya yang tidak semua orang akan sanggup untuk mengeluarkan uangnya.

Baca Juga:
Agresi Masih Berlanjut, Norwegia sedang Upayakan Pemerintahan Baru Palestina

Namun, handphone juga bukan hanya satu-satunya alat yang membutuhkan daya.

Salah satu tukang cukur di Rafah, Mohamad Abu Taha, mengungkapkan dia mengandalkan panel surya yang ada di rumah keluarganya untuk mengisi daya alat-alat cukur miliknya.

“Saya mengubah sepeda anak-anak menjadi dinamo pedal setelah sebelumnya membongkarnya untuk menggerakkan mesin jahit saya,” aku seorang penjahit Rafah yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga:
Banyak yang Tewas, ICJP Telah Serahkan Bukti Kejahatan Perang Penjajah Israel ke Polisi Metropolitan London

Di sisi lain, relawan yang ada di rumah sakit juga mengatur rotasi yang dapat membuat orang mengisi daya ponsel mereka dalam jangka waktu tertentu.

Ini dikatakan akan membantu mengatasi ketegangan yang mungkin terjadi karena banyak yang ingin mengisi daya baterai ponselnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Lanjutkan Pola Komentar Ekstrem, Menteri Keamanan Penjajah Israel Serukan Pendudukan Jalur Gaza

Itamar Ben-Gvir, yang merupakan Menteri Keamanan Penjajah Israel menyerukan pendudukan Jalur Gaza dalam sebuah kesempatan.

Lebih Banyak Lagi yang Meninggal, Genosida di Gaza Disebut Menunjukkan Isolasi Politik Rakyat Palestina

Terdapat pendapat yang menyatakan jika genosida yang dilakukan penjajah Israel di Gaza menunjukkan isolasi politik dari rakyat Palestina.

Bagian dari Kampanye Kemanusiaan, Arab Saudi Kirimkan Pesawat, Kapal dan Truk Bantuan ke Jalur Gaza

Menurut laporan, Arab Saudi telah mengirimkan sejumlah pesawat, truk dan juga kapal yang memuat bantuan ke Jalur Gaza.

Dilaporkan untuk Beristirahat dan Berlatih, Penjajah Israel Menarik 1 Divisi Tentara dari Jalur Gaza

Kabar menyebutkan penjajah Israel menarik 1 divisi tentara dari Jalur Gaza untuk mereka beristirahat dan berlatih.

Memihak Penjajah Israel, Jerman Disebutkan Belum Tebus Sepenuhnya Sejarah Genosida Mereka Sendiri di Namibia

Jerman disebutkan belum sepenuhnya menebus sepenuhnya sejarah genosida yang dilakukan mereka di Namibia dahulu.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;