Tegaskan Menolak Reformasi, Otoritas Palestina Sebut Dikarenakan Berdasarkan Agenda Eksternal

Ket. Foto: Otoritas Palestina Menegaskan Mereka Menolak Reformasi Karena Berdasarkan Agenda Eksternal
Ket. Foto: Otoritas Palestina Menegaskan Mereka Menolak Reformasi Karena Berdasarkan Agenda Eksternal Source: Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Nabil Abu Rudeineh yang merupakan juru bicara dari Otoritas Palestina menegaskan pihaknya menolak untuk melakukan reformasi berdasarkan agenda eksternal.

Juru bicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, memberikan tanggapannya terkait laporan beberapa media mengenai tuntutan yang diungkapkan oleh Amerika Serikat untuk melakukan reformasi terhadap Otoritas Palestina.

Dalam hal ini, juru bicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan jika apa yang sebenarnya diperlukan adalah melakukan reformasi kebijakan Washington terhadap rakyat Palestina selama ini.

Baca Juga:
Agresi Masih Berlanjut, Norwegia sedang Upayakan Pemerintahan Baru Palestina

“Selain itu, juga dengan berhenti mendukung agresi yang dilakukan penjajah Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem,” katanya.

Dia menegaskan perubahan atau reformasi apapun yang sekarang dituntut sejumlah pihak akan dilakukan berdasarkan agenda Palestina sendiri dan bukan berdasarkan agenda eksternal seperti yang sekarang ini sedang terjadi.

“Upaya yang terus menerus untuk merugikan keputusan dari PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) akan gagal, seperti kegagalan yang pernah mereka alami di masa lalu,” tandasnya.

Baca Juga:
Banyak yang Tewas, ICJP Telah Serahkan Bukti Kejahatan Perang Penjajah Israel ke Polisi Metropolitan London

Juru bicara Otoritas Palestina tersebut kemudian mengungkapkan permintaannya agar pemerintah Amerika Serikat untuk berhenti membiarkan penjajah Israel untuk terus melanggar hukum internasional yang mengikat negara-negara di dunia dengan terus melakukan agresinya di wilayah Palestina.

“Penjajah Israel juga melanggar resolusi PBB terkait hal tersebut,” tegasnya.

Dia menekankan bahwa tuntutan utamanya adalah diperlukannya upaya yang serius dan juga efektif untuk dapat mengakhiri pendudukan yang dilakukan penjajah Israel.

Baca Juga:
Lanjutkan Pola Komentar Ekstrem, Menteri Keamanan Penjajah Israel Serukan Pendudukan Jalur Gaza

“Dan juga untuk mewujudkan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, seperti yang kami inginkan selama ini,” pungkasnya.

Abu Rudeineh menegaskan jika tanpa hal tersebut, maka tidak akan ada keamanan dan juga perdamaian untuk siapapun yang ada di kawasan ini.

Sementara itu, pernyataan ekstrem lainnya kembali dilontarkan oleh pejabat penjajah Israel.

Baca Juga:
Lebih Banyak Lagi yang Meninggal, Genosida di Gaza Disebut Menunjukkan Isolasi Politik Rakyat Palestina

Walikota pemukiman penjajah Israel selatan Sderot, Alon Davidi, menyerukan agar lingkungan di Jalur Gaza ditembakkan.

Menurut Davidi, hal tersebut dilakukan jika terdapat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah wilayah penjajah Israel. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Bagian dari Kampanye Kemanusiaan, Arab Saudi Kirimkan Pesawat, Kapal dan Truk Bantuan ke Jalur Gaza

Menurut laporan, Arab Saudi telah mengirimkan sejumlah pesawat, truk dan juga kapal yang memuat bantuan ke Jalur Gaza.

Dilaporkan untuk Beristirahat dan Berlatih, Penjajah Israel Menarik 1 Divisi Tentara dari Jalur Gaza

Kabar menyebutkan penjajah Israel menarik 1 divisi tentara dari Jalur Gaza untuk mereka beristirahat dan berlatih.

Memihak Penjajah Israel, Jerman Disebutkan Belum Tebus Sepenuhnya Sejarah Genosida Mereka Sendiri di Namibia

Jerman disebutkan belum sepenuhnya menebus sepenuhnya sejarah genosida yang dilakukan mereka di Namibia dahulu.

Telah Lewati 100 Hari Perang, Pakar Sebut Konflik Gaza dan Suriah Miliki Sejumlah Kesamaan

Seorang pakar, Zaki Kaf Al-Ghazal, menyatakan konflik yang sekarang ini terjadi di Gaza dengan Suriah memiliki beberapa kesamaan.

Perang Telah Berlangsung Selama Lebih dari 100 Hari, Pengungsi Palestina Akui Kembali ke Kehidupan Primitif

Salah satu pengungsi Palestina, Hussein Owda, menyatakan dia bersama pengungsi yang lainnya kembali ke kehidupan primitif.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;