Internasional, gemasulawesi – Agresi yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu telah berhasil mengubah wilayah-wilayah di Palestina menjadi reruntuhan perang.
Namun, kecintaan kelompok parkour di Palestina terhadap olahraga mereka membuat mereka menemukan cara untuk menunjukkan dan mengasah keterampilan merek selama perang.
Di Rafah, yang menjadi salah satu kota dengan kamp pengungsi terbesar, sekelompok anak-anak Palestina berteriak keras ketika 2 orang pemuda berjungkir balik menuruni gundukan lumpur yang sampai ke tenda-tenda pemukiman yang menampung orang-orang yang mengungsi dari serangan Israel.
Gerakan mereka yang lancar yang ditunjukkan oleh kedua pemuda itu membuat beberapa orang yang lewat berhenti untuk sekedar mengagumi keterampilan kelompok pencinta Parkour yang menamakan dirinya Spider Parkour.
Diketahui jika rumah kedua pemuda Palestina itu telah hancur selama 3 bulan pemboman Israel.
Mereka juga mengakui 5 orang anggota Spider Parkour yang lain telah terbunuh, namun, para pemuda yang selamat itu menegaskan mereka tidak gentar dengan perang yang masih terus terjadi sekarang ini.
Kedua pemuda Palestina itu mengungkapkan mereka menemukan ketahanan hidup atau kegembiraan hidup di tengah kesulitan hidup yang mereka alami sekarang, melalui parkour.
Dilaporkan jika anggota kelompok Spider Parkour itu mengubah lingkungan yag hancur akibat pemboman Israel menjadi arena olahraga favorit mereka.
Salah satu dari keduanya, Najem Ammar, menyatakan mereka telah berlatih parkour selama bertahun-tahun.
“Kami berlatih di tempat umum, di tanah datar dan di bukit pasir,” katanya.
Ketika perang akhirnya pecah kembali, Najem Ammar dan teman-temannya kemudian beralih berlatih parkour di atas reruntuhan yang dibombardir.
Dia menegaskan ini adalah pesan kepada dunia bahwa tekad mereka untuk hidup lebih kuat dari sebelumnya.
“Juga untuk menunjukkan kepada dunia betapa besarnya kehancuran yang disebabkan oleh bom militer Israel ke rumah-rumah kami,” ujarnya.
Muhammad Fawzy, salah satu yang lainnya menekankan parkour membantu mereka untuk melepaskan energi negatif.
“Parkour juga dapat berfungsi sebagai pengalih perhatian dari hal-hal buruk yang terjadi di sekitar kita karena perang ini,” jelasnya. (*/Mey)