Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, laporan menyebutkan jika Wakil Ketua Wanita PBB, Sarah Douglas, dilaporkan akan menghadapi penyelidikan karena melanggar kode etik PBB.
Diketahui jika Wakil Ketua Wanita PBB, Sarah Douglas, membuat postingan di media sosialnya yang mendukung perjuangan Palestina dan mengkritik serangan tentara Israel di Jalur Gaza.
UN Women dalam unggahan media sosialnya menyampaikan bahwa pihak mereka mengetahui laporan yang berkaitan dengan manajer tingkat menengah dan ketidaksesuaian aktivitas media sosialnya dengan standar perilaku yang sebelumnya telah disyaratkan oleh PBB.
Baca Juga:
Tuntutan Hukum dari Afrika Selatan, Penjajah Israel Antisipasi Kemungkinan ICJ Paksa Hentikan Agresi
“UN Women menanggapi postingan ini dengan sangat serius,” katanya.
UN Women menambahkan jika proses penanganan akan dilakukan dengan internal dan tidak akan dipublikasikan untuk umum.
Bulan lalu, kelompok advokasi UN Watch yang berbasis di Jenewa melaporkan bahwa Douglas telah mendukung 153 postingan yag berada di media sosial sejak tanggal 7 Oktober yang merupakan hari pertama agresi Israel ke Gaza.
“Terdapat kampanye yang diluncurkan di media sosial Instagram dan X yang menuntut pemecatan Douglas dan telah mendapatkan hampir 5.000 tanda tangan,” ujarnya.
Di sisi lain, tuntutan pemecatan juga datang dari 2 senator AS, Rick Scott, yang merupakan anggota Partaia Republik dari Florida dan juga Marsha Blackburn yang merupakan anggota Partai Republik dari Tennessee.
Minggu lalu, dilaporkan jika juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan dia memahami terdapat pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan.
Baca Juga:
Banyak yang Meninggal, Penduduk Beirut Melihat Sejarah Terulang Kembali di Gaza
Di kesempatan terpisah, Patriark Yerusalem dan seluruh Palestina serta Yordania di hari Sabtu kemarin, menyerukan tindakan internasional yang mendesak untuk menghentikan kehancuran di Jalur Gaza.
Dalam pesannya, Theophilos III menegaskan betapa beratnya tantangan yang dihadapi masyarakat Palestina saat ini.
“Khususnya, di tengah ketegangan dan konflik regional,” tandasnya.
Baca Juga:
Penderitaan Gaza, Sejumlah Pakar Akui Kaum Lelaki Palestina Dianggap Teroris yang sedang Berkembang
Theophilos III juga mendesak komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi yang diperlukan untuk mengakhiri kehancuran yang sedang terjadi.
“Namun, yang paling penting lagi adalah melindungi kehidupan manusia, terutama kelompok rentan, seperti anak-anak dan orang-orang berkebutuhan khusus,” terangnya. (*/Mey)