Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, menyusul tuntutan hukum yang diajukan oleh Afrika Selatan ke ICJ, Israel kini sedang prihatin dan mengantisipasi kemungkinan putusan ICJ (Mahkamah Internasional) untuk memaksa Israel menghentikan agresi ke Palestina yang hingga kini masih berlangsung.
Dalam sebuah pernyataan singkat, Otoritas Penyiaran Israel mengatakan Israel khawatir akan dikeluarkannya keputusan pengadilan ICJ di Den Haag yang memerintahkan penghentian permusuhan di Jalur Gaza.
Diketahui jika di tanggal 21 November 2023, Afrika Selatan menangguhkan hubungan dengan Israel sebagai tanggapan atas semakin intensifnya serangan yang dilakukan Israel ke Gaza yang telah mengakibatkan lebih dari 20 ribu warga Palestina meninggal.
Di tanggal 29 Desember 2023, Afrika Selatan mengajukan petisi ke ICJ untuk memulai proses genosida yang dilakukan Israel.
Laporan yang sama menyampaikan jika permohonan tersebut diajukan mengenai dugaan pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap kewajibannya berdasarkan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida terhadap warga Gaza.
Hal tersebut dikatakan ICJ dalam siaran persnya beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga:
Banyak yang Meninggal, Penduduk Beirut Melihat Sejarah Terulang Kembali di Gaza
Untuk pengajuan ke ICJ ini, Afrika Selatan menggunakan bukti foto yang diambil oleh kantor berita global Truki untuk menunjukkan bahwa Israel melakukan kejahatan perang dalam serangan gencarnya di Jalur Gaza.
“Israel telah terlibat secara langsung, sedang terlibat dan beresiko terlibat lebih lanjut dalam tindakan yang disebut dengan genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” kata perwakilan mereka.
Di sisi lain, negara-negara Eropa dilaporkan mengecam usulan pejabat Israel untuk melakukan relokasi penduduk di Gaza, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman.
Baca Juga:
Penderitaan Gaza, Sejumlah Pakar Akui Kaum Lelaki Palestina Dianggap Teroris yang sedang Berkembang
Menteri Warisan Israel Amichai Ellyahu dilaporkan mendesak agar Israel harus menemukan cara yang lebih menyakitkan daripada kematian untuk warga Gaza.
“Ini untuk mengalahkan mereka dan menghancurkan moral mereka, seperti yang dilakukan AS terhadap Jepang,” ujarnya.
Dia menegaskan Israel harus mengakhiri pertempuran dengan menghancurkan moral warga Palestina di Gaza dan menyebabkan penderitaan yang melibatkan tanah mereka, menghancurkan rumah-rumah, menghancurkan impian nasional dan juga imigrasi sukarela mereka. (*/Mey)