Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, jajak pendapat yang diadakan di Amerika Serikat melaporkan hasil survei yang mereka lakukan dan menyatakan sebagian besar warga AS tidak menyetujui manajemen serangan militer Israel di Gaza yang dilakukan oleh Presiden Joe Biden.
Jajak pendapat itu mengungkapkan bahwa sekitar 57% respnden diketahui tidak setuju, sedangkan 33% warga Amerika Serikat yang lain menyetujui manajemen Joe Biden untuk perang Palestina.
Survei yang dilakukan oleh salah satu media terkemuka di Amerika Serikat tersebut juga menyoroti tentang kesenjangan generasi dengan hampir tiga perempat individu yang berusia 18 hingga 29 tahun tidak menyetujui cara Joe Biden menangani perang Palestina.
Survei yang sama juga menyebutkan jika opini publik secara keseluruhan mengenai genosida yang dilakukan oleh Israel bervariasi.
“Sebanyak 44% percaya Israel harus menghentikan apa yang kini dilakukannya dan 39% yang lain mendukung kelanjutannya,” bunyi survei tersebut.
Jajak pendapat itu juga menemukan jika tentang kekhawatiran jatuhnya korban sipil yang tidak bersalah, 48% responden berpendapat Israel tidak mengambil tindakan yang cukup tentang tindakan pencegahan yang cukup untuk menghindari jatuhnya korban dari kalangan warga sipil.
Baca Juga: Nilai Telah Kecewakan Gaza, Ketua ICRC Sebut Perang Palestina Adalah Kegagalan Moral Dunia
Yang menarik adalah jajak pendapat itu menemukan jika Donald Trump yang kemungkinan akan menjadi saingan berat Joe Biden dalam pemilu berikutnya dipercayai oleh 48% responden akan menangani situasi perang Israel dan Palestina dengan cara yang lebih baik.
38% yang lain mengakui lebih memercayai kemampuan Joe Biden untuk perang Palestina.
Baru-baru ini, Hamas merilis pengumuman terbaru yang menyebutkan jika lebih dari 20 ribu warga Palestina telah tewas sejak agresi yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu.
Setidaknya 51.000 lebih terluka dan 8.000 lainnya masih hilang di bawah reruntuhan puing-puing bangunan.
Sumber-sumber Palestina dan PBB menyampaikan Palestina telah berada di bawah pengepungan yang dilakukan Israel selama 16 tahun.
Mereka juga memaparkan Palestina berada dalam cengkeraman bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (*/Mey)