Sama Seperti Sebelumnya, Krisis Kesehatan Mental di Palestina Diprediksi Bertambah Parah Karena Agresi Penjajah Israel

Ket. Foto : Krisis Kesehatan Mental di Palestina Diperkirakan Bertambah Parah Sebab Agresi Israel (Foto/X/@UNRWA)
Ket. Foto : Krisis Kesehatan Mental di Palestina Diperkirakan Bertambah Parah Sebab Agresi Israel (Foto/X/@UNRWA) Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Setelah 4 perang yang terjadi di sejak tahun 2009, warga Palestina terus memproses trauma karena perang dan juga penderitaan sehari-hari akibat blokade wilayah pesisir selama 16 tahun.

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) sebelum agresi Israel yang dimulai di tanggal 7 Oktober 2023, lebih dari 5.330 warga Palestina termasuk perempuan dan anak-anak telah terbunuh di Gaza sejak tahun 2008 hingga tahun 2022.

Dalam perang yang terjadi di tahun 2014 saja, lebih dari 100.000 warga Gaza rumahnya hancur dan rusak.

Baca Juga: Tetap Lakukan Agresi, Pakar Sebut Penjajah Israel Jelas Tidak Belajar Apapun dari Pendudukan Prancis di Aljazair

Sementara itu, 500.000 orang mengungsi pada puncak konflik.

Yang memperburuk kehancuran ini adalah blokade kejam Israel terhadap salah satu wilayah terpadat di dunia yang dihuni oleh 2,3 juta orang.

Selain kerugian fisik dan kekurangan ekonomi, serta kurangnya akses terhadap layanan penting seperti layanan kesehatan, blokade dan kekerasan skala besar yang berulang-ulang telah memicu krisis kesehatan mental bagi anak-anak dan remaja, yang merupakan sebagian besar penduduk Gaza.

Baca Juga: Serangan Penjajah Israel Terus Berlanjut, Setengah Juta Rakyat Palestina Beresiko Hadapi Kelaparan dan Kehausan

“Sekitar 80% anak-anak menderita depresi, ketakutan, atau kesedihan,” kata Save The Children dalam laporannya.

Sementara itu, sepertiga dari 2 juta penduduk Gaza memerlukan dukungan psikologis, dan hanya 1 rumah sakit di wilayah pesisir yang mampu menyediakannya.

Situasi ini diprediksi bertambah parah dengan agresi yang dilakukan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Bencana Hingga Genosida, Ini yang Akan Terjadi Jika Topeng Demokrasi Penjajah Israel Terbongkar

PBB menyatakan jika setidaknya 60% warga Gaza telah menjadi sasaran kekerasan militer Israel selama 15 tahun terakhir.

“Israel telah mengubah hidup kami menjadi neraka di Jalur Gaza tanpa kami menyalahkan siapapun dalam situasi ini,” kata Hala Abu Saied, salah satu warga Gaza.

Dia mengakui karena kekerasan yang dialaminya, anak-anaknya menjadi agresif dan mengucilkan diri dari orang lain.

Baca Juga: Perang Masih Belum Berakhir, Wanita Hamil di Palestina Menghadapi Mimpi Buruk Ganda

Direktur Jenderal Kesehatan Mental di Kementerian Kesehatan Gaza, Jamil Suleiman Ali, membeberkan jika selama lebih dari 16 tahun, antara 50 hingga 60% penduduk Gaza menjadi sasaran kekerasan Israel dan mereka menderita kondisi hidup dan ekonomi yang memburuk.

“Ini berdampak pada kesehatan mental mereka,” jelasnya.

Dia melanjutkan jika yang memperburuk keadaan adalah bahwa Gaza tidak memiliki pusat-pusat khusus yang memadai untuk merawat orang-orang yang menderita kondisi kesehatan mental. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Genosida, Pakar Sebut Propaganda Penjajah Israel Tidak Dapat Mengabaikan Kenyataan Pahit Nakba

Seorang pakar menyatakan jika propaganda yang dilakukan Israel tidak dapat mengabaikan kenyataan pahit Nakba.

Kembali Melakukan Agresi Setelah 2 Tahun, Ini Jumlah Kerugian yang Diderita Gaza Saat Perang Tahun 2021 Lalu

Berikut ini adalah jumlah kerugian beserta rinciannya yang diderita oleh Gaza saat perang dengan Israel di tahun 2021 lalu.

Stok Makanan Nyaris Tak Ada, Warga Gaza Dilaporkan Sampai Harus Menggali Bahan Makanan dari Balik Reruntuhan Bangunan

Warga Gaza di Palestina kini hingga harus mencari bahan makanan dari balik reruntuhan karena stok makanan yang menipis.

Tewaskan Ilmuwan Terkemuka Dunia Asal Gaza, Penjajah Israel Disebut Juga Berupaya Menghapus Ingatan Upaya Intelektual

Dengan terbunuhnya ilmuwan terkemuka dunia asal Gaza, Israel disebut juga berusaha menghapus ingatan akan upaya intelektual.

Berita Terkini

wave

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.

Perampokan Rumah Kosong di Duren Sawit, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Polisi tangkap dua pelaku perampokan rumah kosong di Duren Sawit, dalami dugaan senjata api, dan buru dua pelaku lain.


See All
; ;